MALANGVOICE – Politeknik Negeri Malang (Polinema) melalui Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) melaksanakan kegiatan pelatihan Produk Unggulan Desa sebagai Ikon untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat: Strudel Apel dari Desa Duwet, Kabupaten Tumpang.
Pelatihan dilaksanakan di ETU Polinema Gedung AX pada Agustus 2024 lalu dengan peserta dari pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan warga Desa Duwet.
Desa Duwet, Kabupaten Tumpang, memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, khususnya dalam produksi apel. Sebagai salah satu hasil tani unggulan, apel telah lama menjadi komoditas utama bagi para petani desa ini.
KAI Daop 8 Antisipasi Longsor dan Banjir, Lakukan Penghijauan di Perlintasan KA
Namun, dalam upaya meningkatkan nilai tambah dan menciptakan identitas desa yang kuat, kami, tim pengabdian masyarakat, telah menginisiasi program branding produk olahan apel yang kini dikenal dengan nama Strudel Apel.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada hari Jumat, 23 Agustus 2024, dengan tujuan untuk mengangkat Strudel Apel sebagai produk unggulan desa yang dapat menjadi ikon ekonomi baru bagi Desa Duwet.
Melalui program ini, kami membantu masyarakat dalam proses inovasi produk, pengemasan, hingga pemasaran, agar Strudel Apel dapat bersaing di pasar lokal maupun nasional.
Dalam kegiatan ini, tim pengabdian masyarakat yang terlibat terdiri dari para ahli di bidang ekonomi dan manajemen diketuai Yekie Senja Oktora, S.Pd., S.E., M.M dan anggotanya Ellyn Eka Wahyu, S.Sos., M.AB, Dr. Achmad Zaini, S.E., M.M, Ayu Sulasari, S.E., M.M, Titien Indrianti, S.Pd., M.Pd, Tri Ramadani Arjo, S.ST., M.Kom.
“Desa Duwet memiliki potensi luar biasa dalam sektor pertanian, namun tantangan yang dihadapi petani adalah bagaimana meningkatkan nilai ekonomis dari produk mereka. Dengan mengolah apel menjadi Strudel Apel, kami berharap dapat membuka peluang ekonomi baru yang lebih besar dan berkelanjutan bagi masyarakat desa,” ujar Yekie Senja Oktora, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat.
Tim ini bekerja sama dengan masyarakat Desa Duwet, mulai dari petani apel hingga pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta pemerintah daerah untuk memastikan keberlanjutan program.
Selain pelatihan teknis dalam proses produksi strudel, pendampingan juga diberikan dalam aspek branding dan pemasaran, termasuk pemasaran digital untuk memperluas jangkauan produk.
Strudel Apel, dengan rasa yang khas dan kualitas bahan baku terbaik, diharapkan dapat menjadi identitas kuliner khas Desa Duwet, sekaligus mendongkrak sektor pariwisata lokal.
Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Tumpang kini memiliki oleh-oleh khas yang tidak hanya lezat tetapi juga mendukung ekonomi masyarakat setempat.
“Kami optimistis bahwa Strudel Apel bisa menjadi ikon kebanggaan desa sekaligus motor penggerak ekonomi baru bagi warga. Harapannya, ini juga bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia untuk memberdayakan potensi lokal mereka,” tutup Yekie Senja Oktora.(der)