PKL Tua Ini Pasrah dan Menangis Ketika Diperingatkan Satpol PP

Sumriah menujukkan gubuknya (anja)
Sumriah menujukkan gubuknya (anja)

MALANGVOICE – Sungguh berat cobaan hidup yang dialami Musriah (72). Sudah tiga tahun menjadi PKL di jalan Sultan Agung. Kali ini dia mendapat surat imbauan penertiban dari Satpol PP Kota Batu. Dirinya hanya bisa pasrah, sesekali dia mengusap air matanya.

Musriah sehari-hari berjualan es jeruk. Setiap hari dia harus pulang pergi dari rumahnya di Dau ke Kota Batu. Mengingat usianya yang sudah tua, Musriah mengaku tidak kuat jika harus bolak-balik naik ojek membawa peralatan dan sekarung jeruk setiap hari.

“Makanya mbak saya dirikan bedak/kios disini. Itupun untuk kios saya terbuka mbak tidak saya tutup kayak warung-warung lain kan ada tutupnya,” kata dia.

Meneteskan air mata, Musriah mengajak MVoice melihat kondisi gudang tempat ia menyimpan beberapa karung jeruk. Gudang itu lebih mirip gubuk dan terbuat dari bambu.

“Ini saya buat gubuk supaya tidak bolak-balik Dau. Lalu kios saya juga biar tidak besar-besar. Kalau selesai jualan, saya rapikan saya masukkan gubuk ini,” kata dia menangis.

Musriah minta tolong kepada Pemerintah khususnya Walikota Batu untuk mengijinkan dia membuka kios disitu. Kalaupun masih tidak diijinkan, dia minta pemerintah bisa menyediakan tempat khusus untuk pedagang seperti dirinya.

“Saya sudah tua, tidak punya anak. Saya bingung, pasrah wae” kata dia.