Pj Wali Kota Malang Tekankan Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor Dalam Mitigasi Bencana

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menggelar Sosialisasi dan Edukasi Rawan Bencana di Hotel Atria Kota Malang, Senin (26/2). (Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menggelar Sosialisasi dan Edukasi Rawan Bencana di Hotel Atria Kota Malang, Senin (26/2).

Edukasi ini dilakukan untuk mewujudkan Kota Tangguh Bencana. Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengatakan, Kota Malang tidak lepas dari risiko bencana, sehingga upaya mitigasi risiko bencana terus dikuatkan oleh Pemkot Malang.

Manajemen penanggulanan bencana juga terus diperkuat pada keempat area penanggulangan bencana, yakni Kesiapsiagaan (potensi bencana), Tanggap Darurat (saat terjadi/periode bencana), Rehabilitasi dan Rekonstruksi (pasca bencana) dan Pencegahan dan Mitigasi (situasi tidak terjadi bencana).

Baca Juga: Pungutan PAT Mencekik, Hippam Kota Batu Lirik PAP

Satgas Pangan Polresta Malang Kota: Stok Aman tapi Ada Kenaikan Harga Bahan Pokok di Pasar

“Melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi rawan bencana ini diharapkan menjadi penguat dan kontribusi pemikiran positif bagi peningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Tentu dalam mengantisipasi ini perlu ada kesiapan yang tentunya tidak hanya dari relawan saja, tapi juga kesadaran dari masyarakat untuk bisa mengantisipasi, memitigasi serta langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi bencana alam,” beber Wahyu.

Karena itu dengan pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap bencana ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.

“Penanggulangan bencana bukan hanya sekedar tugas pemerintah, melainkan perlu kolaborasi antarsektor dan peran masyarakat juga sangat penting. Saya sebagai Penjabat Wali Kota Malang merasa terpanggil untuk pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat kesiapsiagaan dalam upaya meningkatan mitigasi bencana. Sehingga penting untuk meningkatkan pengetahuan dalam rangka upaya tersebut, salah satunya melalui sosialisasi dan edukasi,” katanya.

Disebutkannya, sosialisasi dan edukasi merupakan kunci utama dalam mempersiapkan diri serta masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. Total 21.655 orang sudah mendapatkan pelatihan dan pengetahuan yang diharapkan juga mengubah perilaku dan budaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh.

Wahyu pun mengapresiasi program yang dilakukan oleh BPBD Kota Malang dalam rangka sosialisasi dan edukasi rawan bencana ini.

“Mari kita jadikan pula kegiatan ini sebagai sarana pemantapan langkah dan komitmen bersama dalam menciptakan masyarakat Kota Malang yang tangguh dan mandiri. Saat apel bencana beberapa waktu lalu kami cek semua sarana dan prasarana untuk menghadapi bencana di tahun 2024. Alhamdulillah dari kelengkapan sarana dan prasarana serta kesiapsiagaan dari relawan mereka sudah siap, tapi ini namanya antisipasi kita berdoa mudah mudahan di Kota Malang tidak terjadi bencana alam,” tegas Wahyu.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Malang, Drs. Prayitno, M.AP berharap melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi rawan bencana yang diikuti 180 peserta ini dapat memberikan pelatihan pengetahuan pada masyarakat tentang kebencanaan.

Diungkapkannya, di Kota Malang lima kecamatan telah menjadi Kecamatan Tangguh Bencana, 52 Kelurahan Tangguh Bencana, dan lima kelurahan lagi ke depan diharapkan menyusul menjadi Kelurahan Tangguh Bencana.

“Ini juga untuk memotivasi dalam pencegahan penanggulangan bencana sehingga terbentuk kemandirian masyarakat. Serta menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi masyarakat demi terciptanya masyarakat kelurahan yang tangguh dan mandiri,” pungkasnya.(der)

1 COMMENT

Comments are closed.