MALANGVOICE- Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, melakukan pemeriksaan tempat penjualan hewan kurban dalam rangka penjaminan kesehatan dan ketersediaan hewan kurban di Kota Malang menjelang hari raya Iduladha tahun 2024, Sabtu (15/6).
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan sudah melakukan pemeriksaan di 98 titik penjualan hewan kurban, berupa sapi dan kambing dengan identifikasi hasil yang baik, karena hampir tidak ditemukan hewan kurban yang teridentifikasi penyakit tertentu.
“Untuk pemeriksaan terkait dengan hewan-hewan kurban baik kambing dan sapi, dan setelah melakukan pemeriksaan dari beberapa tempat, ada sekitar 98 titik penjualan yang dilihat oleh teman-teman dinas ketahanan pangan untuk memeriksa, dan sampai saat ini tidak ada hewan kurban yang mempunyai indikasi penyakit atau memiliki penyakit tertentu,” kata Wahyu saat diwawancarai di Depan Perumahan Sulfat Indah.
Baca Juga: Fokus Penanganan Banjir, Dwi Hari Cahyono Punya Program Rp1 Miliar Tiap Kelurahan
Pertama di Malang Raya, Happy Time Lippo Plaza Batu Luncurkan Arena Permainan Bowling
Wahyu juga menjelaskan bahwa hewan-hewan kurban yang telah diperiksa hidung, mata, telinga, mulut serta kulit dan dinyatakan sehat maka akan ditempeli stiker sebagai pembedanya.
“Tadi sudah kita pasang stiker untuk hewan kurban yang sudah diperiksa dan dalam keadaan sehat dan untuk pemeriksaannya itu mulai dari hidung, mata, telinga, mulut dan lendirnya sampai dengan termasuk dengan kulitnya dari bulu-bulunya dan alhamdullilah sampai saat ini tidak ada hewan kurban yang teridentifikasi penyakit tertentu,” jelasnya.
Wahyu menuturkan dalam pemeriksaan hewan-hewan kurban dibantu oleh 500 Mahasiswa yang didampingi juga dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang yang berjumlah 60 petugas, untuk mendampingi sampai dalam tahapan pemotongan hewan kurban.
“Dan pendampingan sampai dengan pemotongan hewan itu juga akan di cek mulai dari cara pemotongannya, ya punya pemotong yang harus disekat dan tidak boleh berdampingan juga cara menjatuhkannya. Dan semua ini di dampingi oleh petugas, agar tahapan dalam pemotongan hewan ini sesuai ketentuan termasuk juga di arahkan, darah, dagingnya, takutnya ada cacing, paru-paru, hati itu semua dicek agar hewan kurban yang dipotong itu aman dan tentunya yang menerima juga aman,” jelasnya.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, SP, menyampaikan, hingga saat ini hewan kurban yang sudah diperiksa adalah 267 ekor sapi, 3.638 ekor kambing dan 272 ekor domba dan bebas dari Penyakit Mulut Kuku (PMK) dan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau bentol pada tubuh hewan.
“Untuk jumlah hewan kurban tahun ini hampir sama dengan tahun kemarin. Dan hingga saat ini tercatat sekitar 267 ekor sapi dan kambing 3638, domba 272 ekor yang bebas dari PMK dan LSD, namun selama empat hari pemeriksaan ada terdapat dua ekor sapi yang teridentifikasi terkena penyakit,” jelas Slamet.
Ia juga menyampaikan pemotongan hewan kurban di masjid atau musala yang kurbannya cukup banyak maka dapat diserahkan ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dengan ketentuan yang ada di rumah potong hewan dan akan ditambahkan jumlah Juru Sembelih Halal (Juleha).
“Pelayanan pemotongan hewan-hewan kurban, baik di masjid-masjid maupun mushola yang hewan kurbannya cukup banyak, dan jika bisa sampai 2 atau 3 hari memotong, maka bisa kita serahkan ke rumah potong hewan, tentunya sesuai dengan ketentuan yang ada di rumah potong hewan,” sampainya.
“Nanti di rumah potong sendiri pun, kita akan menambahkan jumlah Juleha, termasuk dokter hewan yang memantau kesehatan hewan kurban,” pungkas Slamet.(der)