MALANGVOICE- Dosen Universitas Brawijaya (UB), Habibi Subandi dikabarkan hilang sejak awal Juni 2024. Pihak keluarga hingga saat ini belum mendapatkan kabar terbaru tentang Habibi.
Hendy sebagai kakak ipar Habibi menjelaskan hingga saat ini masih belum ada kabar terbaru mengenai keberadaan Habibi sejak beredarnya pamflet dan berita-berita di media.
“Kalau perkembangannya kami belum menerima lagi informasi dari pihak kepolisian dan sampai saat ini kami masih menunggu agar mendapatkan berita yang baik jadi kesimpulannya kami sudah berusaha dan berupaya dan kami beriktihar menunggu hasil yang baik itu aja,” jelasnya, Minggu (16/6).
Baca Juga: Kakek 60 Tahun Ketabrak KA di Pakisaji, Diduga Sengaja Tidur di Atas Rel
Jasa Tirta I Bagiakan Ratusan Bibit Tanaman Gratis di Malang, Gerakan Nyata Perbaikan Lingkungan
Hendy mengatakan Habibi tinggal di Perumahan Pandanwangi Royal Park, dan terakhir kali menghubungi Habibi pada akhir bulan Mei dan hanya membicarakan terkait pekerjaan serta kabarnya saat itu.
“Pak Habibi kan di Malang tinggalnya, dan saya ada di Kabupaten Probolinggo. Kalau pembicaraannya dengan keluarga hanya untuk mengajar aja nggak ada sesuatu yang dibicarakan selain itu, paling ini aja yang dibicarakan hanya ngajar, cuma dari kakanya yang biasa menanyakan kabarnya setelah itu kami hanya mebicarakan tentang masalah pkerjaannya gimana, kabarnya gimana dan semuanya baik-baik saja,” tambah Hendy.
Dijelaskan pihak keluarga, Habibi tinggal sendiri di Malang lebih tepatnya di Perumahan Pandanwangi Royal, Blimbing.
“Dan itu untuk kegiatannya kami hanya mengetahui kalau ia adalah seorang pengajar dan itu saja jadi untuk kegiatan lain itu aja, Ini untuk sekedar informasi yah, memang beliau ada aktifitas ngajar disuatu kampus,” lanjutnya.
Hendy menuturkan pihak keluarga menyadari Habibi telah hilang ketika pihaknya mendapat kabar dari instansi tempat Habibi mengajar, dikatakan Habibi sejak tanggal 3 Juni sudah tidak mengajar.
“Jadi ceritanya itu kami mendapat telepon dari pihak instansi mengatakan Pak Habibi sudah tidak masuk ngajar selama 1 minggu, mulai dari tanggal 3 Juni, jadi sudah hilang 1 minggu setelah itu kami juga kaget kenapa beliau tidak ngajar, nah setelah itu kami memutuskan untuk mencari ke saudara teman- temannya terlebih dahlu,” jelas Hendy.
Setelah pihak keluarga mencari tahu keberadaannya di teman-teman dan saudaranya yang lain dan tidak ditemukan Habibi, pihak keluarga Habibi pada tanggal 13 Juni langsung melapokan berita kehilangan ke kepolisian Blimbing serta menyebarkan pamflet pada tanggal 14 Juni 2024.
“Setelah itu di tanggal 13 kita menjelaskan ke pihak kepolisian dan pada tanggal 14 baru kita sebarkan pamflet juga ke media-media berita, jadi setelah kami laporkan itu 10 hari mulai dari tanggal 3 Juni,” tambahnya.
Berdasarkan pamflet yang beredar, Habibi Subandi dinyatakan hilang sejak tanggal 3 Juni itu, berusia 40 tahun dengan ciri-ciri mempunyai rambut ikal, berperawakan agak gemuk dan memiliki tinggi badan 170 cm.
Saat ini keluarga berharap Habibi bisa segera diketahui kabarnya.
“Beliau itu orangnya pendiam, kadang suka bercanda ya sebagaimana seorang pengajar gitu,” ungkap Hendy.(MG1/Der)