Pesta Rakyat Rutam Nuwus Kera Ngalam, Sutiaji Ingin Bakso Malang Naik Kelas

Wali Kota Malang Drs H Sutiaji didampingi Widayati menikmati bakso Malang. (Deny/MVoice)

MALANGVOICE – Diskopindag Pemkot Malang menggelar ‘Pesta Rakyat: Rutam Nuwus Kera Ngalam’ di Jalan Gajahmada, Kamis (21/9). Festival ini menghadirkan lebih dari 60 pedagang bakso se Kota Malang.

Pesta Rakyat Rutam Nuwus Kera Ngalam ini dibuka langsung Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji. Usai resmi dibuka, Sutiaji didampingi Ketua TP PKK Widayati Sutiaji melihat stan bakso yang sudah siap dengan sajian terbaiknya.

Sutiaji mengatakan, bakso di Kota Malang ini merupakan ciri khas kuliner tersendiri yang banyak diburu para wisatawan. Maka tak ayal wisatawan dianggap belum ke Malang kalau belum coba bakso Malang.

Baca Juga: KONI Kota Malang Minta Maaf Terkait Insiden Tendangan Pemain Futsal

Ambon Fanda Sampaikan Pleidoi, Kuasa Hukum: Tidak Ada Bukti Keterlibatan

Salah satu stan bakso di Pesta Rakyat Rutam Nuwus Kera Ngalam. (deny/MVoice)

“Memang bakso itu legend sekali di Malang. Malang kan terkenal bakso, jadi belum ke Malang kalau belum makan bakso, itu tagline sudah menasional dan mendunia,” kata Sutiaji.

Dengan festival ini, Sutiaji menginginkan bakso Malang bisa semakin naik kelas dan menjadi rujukan kuliner yang bisa diandalkan.

“Tentu ketika bakso kita kemas bentuknya menarik aman dikonsumsi dan tentu makanannya semakin hari semakin meningkat rasanya dengan berbagai rasa, saya kira itu cukup menarik dan perlu adanya edukasi ke depan,” lanjut orang nomor satu di Pemkot.

“Artinya ini perlu dikemas lebih cantik lagi dengan harapan ini tidak menjadi pesaing tapi menjadi kekuatan temen temen kita semua,” lanjut Sutiaji.

Selain itu, bakso di Malang itu juga mampu meningkatkan pendapatan pajak daerah. Sutiaji menyebut ada dua gerai bakso di Malang yang pajaknya pertahun mencapai Rp2 miliar

“Ada gerai bakso dua titik sampai itu pajak sampai Rp2 miliar artinya setiap 3 bulan sekali habiskan 2 ton pentol. Ini luar biasa, belum lagi ada ratusan pedagang bakso yang bertahan dan pasti laris di Malang ini,” imbuhnya.

Sementara itu Kadiskopindag Pemkot Malang, Eko Sri Yuliadi, mengatakan, selama festival ini ada 10 ribu kupon gratis yang disebar ke masyarakat.

“Karena festival digelar dua hari, jadi hari pertama ada 5 ribu kupon dan besok juga 5 ribu kupon gratis,” jelas Eko Sya.

Dalam festival ini puncaknya akan digelar besok pada 22 September 2023. Di momen itu sekaligus akan ditetapkan Hari Makan Bakso di Malang yang disahkan Sutiaji.

“Puncaknya besok sekaligus untuk menentukan hari makan bakso di Kota Malang. Kami berharap kita angkat UMKM bakso agar bisa dikenal masyarakat luas termasuk para wisatawan,” tandasnya.(der)