Perkuat Kesiapsiagaan Bencana, Wawali Kota Malang Kukuhkan Relawan NSR

MALANGVOICE – Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, mengukuhkan relawan Ngalam Solidarity Rescue (NSR) di Lapangan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Minggu (28/12). Sebanyak 60 relawan siap diterjunkan dalam misi kemanusiaan dan sosial, khususnya kebencanaan, dengan berkolaborasi bersama BPBD Kota Malang.

Ali menegaskan, menjadi relawan kebencanaan berarti siap siaga kapan pun dan di mana pun dibutuhkan. Tanggung jawab itu, menurutnya, harus diiringi dengan kesiapan fisik, mental, dan kemampuan dasar penanganan bencana.

Kota Malang Siap Siaga Hadapi Bencana Mulai Tingkat RT/RW

Tim relawan NSR. (Deny/MVoice)

“NSR punya tanggung jawab besar. Relawan harus siap sedia di manapun dan kapanpun,” ujar Ali.

Sebelum dikukuhkan, puluhan relawan tersebut telah mengikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana. Pelatihan tahap awal itu membekali mereka dengan pengetahuan dasar penanganan kebencanaan, mulai dari penanganan banjir hingga pertolongan pertama saat bencana terjadi.

“Tadi pelatihan awal sudah diberikan dan para relawan sudah menguasai dasar-dasar penanganan kebencanaan. Mereka siap diterjunkan untuk penanganan banjir maupun penanganan pertama saat bencana,” tambahnya.

Ali menjelaskan, pengukuhan 60 relawan ini baru tahap awal. Ke depan, NSR ditargetkan berkembang hingga menjangkau seluruh kecamatan, bahkan sampai tingkat kelurahan di Kota Malang.

“Ini relawan untuk Kota Malang. Informasinya, teman-teman NSR akan memperluas relawan di tiap kecamatan, bahkan sampai kelurahan. Harapannya bisa berkolaborasi dengan relawan kebencanaan lainnya dan BPBD dalam menanggulangi bencana,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan, peran relawan tidak hanya dibutuhkan saat bencana terjadi. Pada masa normal, relawan justru diharapkan aktif dalam upaya mitigasi, seperti kegiatan sosial membersihkan sungai dan selokan untuk mencegah potensi bencana.

“Relawan tidak hanya bergerak saat bencana, tapi juga saat tidak ada bencana. Mitigasi seperti membersihkan sungai dan selokan itu menjadi tanggung jawab NSR juga. Kami siap mendukung, memfasilitasi, dan melatih,” tegas Ali.

Ali menambahkan, potensi bencana di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur, menuntut kesiapsiagaan semua pihak. Peran relawan kebencanaan menjadi salah satu garda penting dalam menghadapi kondisi tersebut.

Sementara itu, Koordinator Ngalam Solidarity Rescue, Muhammad Syifaul Khoiri, menyebutkan 60 relawan yang dikukuhkan berasal dari lima kecamatan di Kota Malang. NSR merupakan relawan ke 29 di bawah BPBD.

Sebagian di antaranya merupakan relawan baru, sementara sekitar 10 hingga 12 orang sudah berpengalaman di bidang kebencanaan.

“Yang dikukuhkan hari ini ada 60 orang. Sebagian sudah pernah ikut pelatihan dan sebagian besar relawan baru. Ada sekitar 10 sampai 12 orang yang senior, kami ajak bergabung agar adaptasi kami tidak lambat,” jelas Syifaul.

Ia mengungkapkan, persiapan pembentukan NSR telah dilakukan sejak awal Desember 2025. Hingga kini, proses penjaringan relawan masih terus dibuka, dengan fokus utama pada peningkatan kapasitas dan penguatan koordinasi.

“Upgrade kemampuan itu lebih penting daripada menambah anggota. Jangan sampai saat dibutuhkan, kami belum siap secara koordinasi dan justru menjadi korban,” pungkasnya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait