Penjualan Pertalite Naik 10 Persen Gara-gara Ini

Pasokan BBM di salah satu SPBU Kota Malang. (Lisdya Shelly)

MALANGVOICE – Penjualan pertalite mengalami peningkatan sekitar 10 persen beberapa hari terakhir. Akibat kenaikan penjualan pertalite mempengaruhi konsumsi BBM jenis pertamax yang justru mengalami penurunan hingga 20 persen.

Kenaikan penjualan pertalite akibat antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Malang. Antrean terlihat mulai SPBU Tlogomas, SPBU Sumbersari, SPBU Jalan Bandung, SPBU Trunojoyo hingga SPBU Mergan.

Setion Head Cammunication Patra Niaga Jatimbalinus, Arya Yusa Dwicandra mengaku tidak mengetahui alasan masyarakat antre pertalite. Yang pasti, berdampak pada kenaikan penjualan.

Baca juga: KONI Kota Malang Harapkan Bonus Atlet Peraih Medali di Porprov VII Jatim Segera Cair

“Konsumsi pertamax sebelumnya mencapai 150 kiloliter per hari, kini menurun 20 persen jadi 120 kiloliter per hari,” ucapnya, saat dihubungi awak media, Selasa (20/9).

Arya mengakui, penjualan BBM jenis pertalite saat ini mengalami peningkatan. Sebelumnya 1.250 kiloliter per hari, kini mencapai 1.150 kiloliter per hari.

“Pertambahan konsumsi itu cenderung lebih banyak di roda empat. Meski adanya perubahan konsumsi BBM, tapi stok BBM di sini (Terminal BBM di Kota Malang) masih aman hingga 14 hari kedepan,” jelasnya.

Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Beri Perhatian Penuh pada Ibu dan Korban Pelecehan Seksual di Kota Batu

Ketika ditanya apakah ada perubahan kualitas BBM jenis pertalit, Arya menampiknya. Dia menegaskan tidak ada perubahan sama sekali.

Meski begitu dis meminta konsumen melihat spesifikasi kendaraannya sebelum menggunakan BBM. Jika menggunakan BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi tentu akan lebih boros BBM.

“Jadi konsumen sebaiknya juga melihat kembali spesifikasi kendaraannya membutuhkan BBM RON berapa. Jika BBM yang digunakan sesuai dengan spesifikasi mesin, maka tak akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan,” tandasnya.(end)