Penghuni Lapas Wanita Malang Jahit Bendera Merah Putih Berukuran 120 Meter

Suasana narapidana atau warga binaan Lapas Wanita Klas IIA Malang menjahit bendera merah putih, Selasa (6/8). (Aziz Ramadani MVoice)
Suasana narapidana atau warga binaan Lapas Wanita Klas IIA Malang menjahit bendera merah putih, Selasa (6/8). (Aziz Ramadani MVoice)

MALANGVOICE – Sejumlah 20 narapidana di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIA Malang menjahit bendera merah putih berukuran panjang 120 meter. Mereka antusias menjahit bendera kebangsaan untuk menyambut HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus mendatang.

Puluhan napi didominasi kasus narkoba itu tampak serius menjahit kain berwarna merah dan putih, Selasa (6/8). Setiap detail jahitan diamati betul-betul seolah tak ingin ada kesalahan, sekecil apapun.

Kepala Lapas Wanita Klas IIA Malang Ika Yusanti mengatakan, puluhan narapidana menjahit bendera merah putih tidak lain ditujukan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI. Pihaknya mengajak narapidana atau warga binaan agar semangat nasionalismenya kembali bangkit.

“Karya mereka nanti akan dipasang di depan Lapas. Meskipun masih baru belajar, mereka telah berkarya dengan menjahit bendera,” kata Ika.

Ia berharap, dengan dipajangnya karya tersebut, warga binaan juga dapat menumbuhkan rasa kebanggaan.

“Mereka bisa turut berbakti kepada bangsa dan negara meskipun dalam kondisi terbatas (menjalani hukuman kurungan penjara),” sambung perempuan berhijab ini.

Selain itu, lanjut Ika, pihaknya juga mengajak seluruh warga binaan yang berjumlah total 663 narapidana menghias setiap blok sel tahanan. Hal ini dilakukan agar euforia atau rasa suka cita kemerdekaan semakin menggelora.

“Euforia ini layaknya kehidupan di luar. Ikut merayakan kemerdekaan,” pungkasnya.(Hmz/Aka)