MALANGVOICE – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang berupaya mengatasi masalah kebocoran sampah di TPA Supit Urang. Saat ini diberlakukan buka tutup mulai pukul 6-16 WIB setiap hari dan penggunaan stiker.
Kebocoran yang dimaksud yakni masuknya sampah ke Supit Urang dari luar daerah dan B3 atau limbah rumah sakit.
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, mengatakan, selama 12 hari percobaan penerapan buka tutup dan stiker sudah ada identifikasi masuknya sampah ke Supit Urang.
Baca Juga: MPM Honda Jatim Terus Tambah Bengkel Motor Binaan Milik Disabilitas
Ribuan Personel Pengamanan Disebar ke TPS H-1 Pemilu
“Berdasarkan data perekaman kami 49 kendaraan pengangkut sampah DLH plus 11 kendaraan dari Diskopindag, itu per harinya bisa mencapi 500 ton per hari. Belum ditambah dari pihak-pihak lainnya yang turut memberikan sumbangan timbunan sampah yang masuk di TPA,” jelasnya.
Ia mengatakan, melalui upaya itu masih banyak armada pengangkut sampah yang berupaya masuk, namun petugas penjaga harus tegas memberlakukan aturan.
“Setiap hari ada 10-15 armada yang ditolak karena mereka tidak ada register masuk dan itu mengurangi beban di Supit Urang,” lanjutnya.
Evaluasi ini akan terus berlanjut demi menjaga umur sanitary landfill yang dieprkirakan mencapai 7 tahun.
“Mudah-mudahan penerapan ini bisa efektif mengurangi beban di Supit Urang dan sesegera mungkin mengentaskan permasalahan soal sampah di Kota Malang,” tandasnya.(der)