MALANGVOICE – Peneliti Universitas Negeri Malang (UM) akan membuat inovasi tes kit DNA untuk indukan sapi yang berpotensi melahirkan sapi kembar.
Prof Dr agr Muhammad Amin MSI menilai, layaknya manusia, sapi juga berpotensi memiliki gen kembar. Caranya yaitu dengan menelusuri sejarah gen induk. Alat ciptaannya memudahkan peternak untuk mendeteksi gen itu tanpa perlu menunggu si sapi bunting.
Cara kerja kit tes DNA-nya seperti tes darah. Kemudian dilihat potensi kembar dari penanda gennya yaitu gen pengendali lahir kembar, gen rerata kebuntingan dan gen untuk jumlah implantasi dan rerata ovulasi.
Menurut dia, dengan penggunaan alat tes DNA ini, maka akan memudahkan pengembangan program twinning di Indonesia. Kedepan, kelahiran kembar bisa dijadikan cara meningkatkan produktifitas induk dan produksi daging nasional.
“Intinya nanti saya ingin membantu masyarakat peternak untuk menemukan cara memperbanyak ternaknya,” papar pria yang aktif di Dewan Pendidikan Kota Malang ini.
Dia menyarankan, jika ditemukan sapi betina potensi kembar, maka peternak terus memeliharanya.
Untuk pengembangan alat tes ini, Amin lebih memilih sapi pilihan ke sapi lokal karena lebih tahan dan kuat dibandingkan sapi non lokal.
“Untuk itu, saya akan memilih ke sapi lokal sekaligus untuk konservasi, karena sapi lokal bisa melahirkan 8 kali dalam satu siklus hidupnya,” jelas Amin, yang juga Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Bidang Lingkungan Hidup dan Manajemen Bencana Alam LP2M UM ini.