MALANGVOICE – Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Achmad Choirur Rochim mengatakan penanganan darurat kebakaran hutan di Gunung Arjuna dan Lereng Gunung Panderman – Kawi dengan bom air (water bombing) menggunakan helikopter diberhentikan, Senin (5/8).
Ia menjelaskan, saat ini penanganan dilakukan dengan pemantauan dan pengecekan kawasan yang telah terbakar.
“Pemadaman udara tidak beroperasi. Tapi, tim pemadaman darat melaksanakan pemantauan dan pengecekan kawasan yang telah terbakar,” ujarnya.
“Selain itu juga kawasan yang sudah dilaksanakan water bombing. Dan mengambil koordinat beberapa titik lokasi yang masih ditemukan bara api,” sambungnya.
Lebih lanjut ia mengatakan jika tim pemadaman darat masih menemukan beberapa titik lokasi yang terdapat bara api.
Karena itu, pada Selasa (6/8) akan dilaksanakan operasi pemadaman udara. Dengan target koordinat lokasi yang masih ada bara api berdasarkan hasil pengecekan tim pemadaman darat.
Kemudian telah melakukan koordinasi di Pos Bedengan Lereng Gunung Panderman-Pegunungan Kawi. Perhutani akan melakukan penyisiran dan pemantauan ke lokasi yang sudah dilakukan pemadaman melalui jalur darat.
“Ya, karena dikhawatirkan ada bara api yang dapat menyebar ke lokasi kebakaran Gunung Panderman yang terbakar sebelumnya,” tambahnya.
Diketahui, sebanyak sepuluh personel sudah diberangkatkan sejak pukul 08.45 WIB pagi tadi.
Dengan rincian sebanyak tujuh personel dari Taman Hutan Raya (Tahura). Dan tiga personel dari Kodim menuju ke Hutan Gunung Arjuna.(Der/Aka)