MALANGVOICE – Pemkot Malang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) terus menggalakkan pembayaran parkir dengan sistem non tunai.
Pembayaran non tunai disinyalir bisa menambah PAD dam kebocoran dari sektor parkir.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan pendapatan dari pembayaran non tunai masih rendah. Ia merinci pendapatan paling tinggi mencapai Rp80 ribu.
Karena itu, Dishub akan terus melakukan sosialisasi kepada jukir dan masyarakat terkait kebijakan tersebut.
Langkah awal yang dilakukan adalah mengundang para jukir di wilayah Klojen melalui acara Pembinaa Juru Parkir pada Rabu (22/5) yang juga dihadiri Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.
Baca Juga: Selamatkan Ratusan Ribu Jiwa, Polresta Malang Kota Musnahkan Barang Bukti Narkoba
Video Waroeng Steak & Shake ‘Tumpuk Tengah’ Jadi Inspirasi Pelanggan Setelah Makan
“Pembayaran digital bisa menjadi tolak ukur. Mau tidak mau akan mengarah ke sana. Ini supaya pelanggan nyaman. Pemerintah daerah tidak mungkin akan merugikan Masyarakat,” kata Widjaja.
Pembinaan dilakukan kepada 500 juru parkir di Kota Malang. Acara ini akan dilakukan maraton setiap hari untuk jukir di tiap kecamatan.
“Pembinaan untuk 500 juru parkir. Setiap hari 100 orang, sehingga sampai dengan 5 hari. Kita pilih tema KTA karena cukup banyak keluhan. Untuk total jukir, sejumlah 1005 orang yang sudah ber KTA. Sedang titik parkir di Kota Malang, 3.470 titik parkir,” terangnya.
Pembinaan ini tak hanya untuk sosialisasi parkir non tunai, namun juga terkait meminimalisir pelanggaran yang dilakukan jukir.
Sementara itu Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengatakan, penerapan parkir non tunai di Kayutangan akan dilakukan setelah PAK 2024.
Dengan penerapan itu, Pemkot Malang akan mengelola jukir dengan memberikan gaji.
Wahyu mengakui langkah ini pasti akan ada pro kontra, karena itu sosialisasi dan pembinaan akan terus dilakukan. Sosialisasi juga berisi informasi penindakan terhadap para jukir yang melakukan pelanggaran.
“Kami coba rencana di Kayutangan saat PAK nanti. Yang jelas penggunaan untuk pendapatan bisa langsung masuk. Kira-kira akan ada penolakan karena ini hal yang baru. Kadang mereka belum terbiasa. Tetap akan kami terapkan karena ini akan lebih baik. Yang parkir juga akan lebih aman. Untuk Masyarakat awam segera kami sosialisasikan. Bertahap sampai mereka tahu,” ujar Wahyu.
Dalam kesempatan itu, diserahkan juga jaket rompi baru untuk para juru parkir. Selain itu, kartu anggota parkir termasuk para koordinatornya. Diharapkan, dengan pembinaan para juru parkir, bisa meningkatkan pelayanan dan meminimalisir pelanggaran.
“Di kartu anggota (KTA) sudah ada nama dan foto jukir. Mari bekerja dengan baik. Meningkatkan pelayanan bahkan menghindari pelanggaran. Untuk kartu anggota jangan dipinjamkan. Kalau ada pelanggaran, akan ada sanksinya,” tandas Wahyu.(der)