Pemkot Batu Libatkan Partisipasi Generasi Muda sebagai Aktor Pembangunan Berkelanjutan

MALANGVOICE– Pemkot Batu mendorong partisipasi aktif generasi muda untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Hal itu ditegaskan Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto saat melakukan audiensi dengan Presiden Youth SDGs Center, Haziz Hidayat beberapa waktu lalu.

Pertemuan strategis itu menjadi titik awal sinergi antara pemerintah daerah dan generasi muda untuk memperkuat peran pemuda dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif, partisipatif dan berkelanjutan.

Heli mengatakan, Pemkot Batu menyambut baik inisiatif luar biasa dari Youth SDGs Center. Ini sejalan dengan visi Pemkot Batu dalam membangun kota. Program ini bukan hanya memberdayakan generasi muda, namun membawa dampak nyata bagi masyarakat luas, khususnya mengatasi isu lingkungan, meningkatkan kualitas pendidikan dan ekonomi inklusif.

Layanan MPP Among Warga Layak Diaplikasikan untuk Kabupaten/Kota Lainnya di Jatim

Ia menegaskan, pemerintah sangat terbuka terhadap kolaborasi yang mampu memberdayakan pemuda sebagai aktor pembangunan, khususnya dalam tiga isu prioritas tersebut.

“Kami mendukung penuh program seperti Indonesian Youth SDGs Ambassador dan Global Volunteer. Program-program ini tidak hanya berdampak langsung bagi masyarakat, tetapi juga mampu menumbuhkan kepemimpinan muda berbasis nilai-nilai SDGs,” tambahnya.

Tak sekadar seremonial, kolaborasi ini digadang-gadang bisa membawa Kota Batu meraih SDGs Award 2025 dari Kementerian PPN/Bappenas. Lebih dari itu, Pemkot juga memproyeksikan kerja sama ini sebagai jalan menjadikan Kota Batu, sebagai proyek percontohan nasional untuk model kolaborasi antara pemerintah daerah dan komunitas pemuda dalam akselerasi pencapaian SDGs. Kota wisata ini dinilai memiliki ekosistem sosial dan pemerintahan yang inklusif, partisipatif, serta terbuka terhadap inovasi dan gerakan pemuda.

“Kota Batu punya banyak potensi, baik dari sisi lingkungan alam, komunitas, maupun dukungan kebijakan. Kami ingin memaksimalkan potensi tersebut melalui pendekatan kolaboratif,” urainya.

Dalam forum tersebut, Youth SDGs Center memaparkan sejumlah program prioritas yang akan segera diimplementasikan di Kota Batu. Diantaranya SDGs Ambassador, merupakan program pelatihan dan pendampingan bagi pemuda lokal untuk menjadi duta SDGs. Mereka akan menjalankan advokasi dan aksi nyata di komunitas masing-masing, mulai dari pengolahan sampah, pemberdayaan pendidikan, hingga sosial ekonomi.

Lalu Capacity Building for Youth, merupakan rangkaian pelatihan, seminar dan workshop peningkatan kapasitas pemuda. Fokus utamanya adalah penguatan soft skill dan pemahaman mendalam terhadap isu-isu pembangunan berkelanjutan. Tak hanya berhenti pada kolaborasi jangka pendek, inisiatif ini juga membuka peluang lebih luas, termasuk dalam membangun kemitraan dengan universitas, lembaga riset dan instansi nasional. Tujuannya, menghadirkan solusi konkret berbasis riset dan data untuk persoalan lokal yang selama ini kerap luput dari sorotan.

Wawali menegaskan, Pemkot Batu siap memfasilitasi semua proses yang dibutuhkan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan kolaborasi ini akan diperluas melalui Peraturan Wali Kota (Perwali) sebagai payung hukum dan keberlanjutan program.

“Jika ini berjalan konsisten, bukan tidak mungkin SDGs jadi bagian dari kurikulum pendidikan karakter lokal. Dan kita akan punya banyak young changemakers dari Kota Batu,” pungkas Heli.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait