MALANGVOICE – Masa kerjasama pemanfaat aset Mall Alun-Alun atau dikenal Ramayana di Jalan Merdeka Timur berakhir, 2019 mendatang. Pemkot Malang berencana manfaatkan total aset tersebut secara mandiri.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, kajian sedang dilakukan untuk mengelola aset tersebut tanpa pihak ketiga. Rencananya pemerintah akan menngelola mandiri melalui BUMD (Badan Usaha Milik Daerah).
“Saat ini masih kajian. Kami berfikir sederhana saja nanti yang mengelola siapa. Perlu juga dinaungi dalam payung hukum BUMD. Sektor ini tentunya dikelola profesional,” kata Sutiaji, Senin (8/10).
Konsep yang sudah ada, lanjut dia, Mall Alun-Alun bakal disulap menjadi pusat grosir. Konsep yang dicontoh Thamrin City. Maka besar kemungkinan ppula konstruksi bangunan dirombak sesuai site plan yang diinginkan.
“Jadi pusat grosir pakaian.
Tidak Impor barang. Kita membuat lingkungan pengrajin. Kita beli bahannya saja,” urai pria berkacamata ini.
Keputusan untuk mengelola secara mandiri, masih kata Sutiaji, bukan tanpa sebab. Kerjasama yang terjalin selama ini dengan pihak ketiga dirasa tak menguntungkan bahkan merugi.
“Dari situlah ini jadi semangat kami untuk mengelola sendiri melalui BUMD. Harapanya bisa jadi sektor baru penambah PAD (Pendapatan Asli Daerah),” pungkasnya. (Hmz/Ulm)