Pembelian Lahan Parkir Kayutangan Heritage Tunggu Rekomendasi KPK

Wali Kota Malang Sutiaji bersama pemilik lahan di Jalan Basuki Rahmat. (MVoice)

MALANGVOICE – Pemkot Malang memutuskan menunda proses pembelian lahan parkir di Jalan Basuki Rahmat No 50 yang masuk kawasan Kayutangan Heritage.

Hal ini dilakukan karena ada perbedaan harga yang diiklankan dengan harga yang ditawarkan Pemkot Malang.

Diketahui lahan seluas 792 meter itu hendak dibeli Pemkot Malang melalui Dishub senilai Rp26,7 miliar. Namun, dalam postingan iklan di bursa properti hanya seharga Rp16,5 miliar.

Baca Juga: Pemkot Malang Beli Lahan di Kayutangan Heritage, Tampung Parkir 500 Pengunjung

Sutiaji Berangkatkan 150 Atlet Kota Malang Ikuti Popda 2022

Kadishub Pemkot Malang, Widjaja Saleh Putra, mengatakan, saat ini penundaan proses pembelian lahan dilakukan sambil menunggu rekomendasi dan saran dari tim Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) KPK.

“Terakhir kami langsung koordinasi atas petunjuk dengan Wali Kota, saya koordinasi dengan Korsupgah KPK. Sampai hari ini dokumen semua kami kirim. Saya tunggu terlebih dahulu keputusan rekomendasi dari KPK,” kata Widjaja.

Widjaja menegaskan, selama menunggu proses rekomendasi KPK, Dishub selaku pengguna anggaran sama sekali belum mengeluarkan dana.

“Sampai hari ini saya sebagai pengguna anggaran blm cairkan satu sen pun,” tegasnya.

Sementara itu Wali Kota Malang, Sutiaji, menegaskan, terkait masalah ini juga sudah minta pengawasan dari Korsupgah KPK. Tujuannya agar tidak ada oknum yang bermain.

“Jadi angka itu ditemukan konsultan appraisal. Dan ketika mau beli, langsung konsultasi dengan Korsupgah KPK. Kami ingin biar terang benderang apalagi ini uang rakyat, uang negara tidak ada yang ditutup-tutupi,” kata Sutiaji.

Diberitakan sebelumnya, lahan di Jalan Basuki Rahmat No 50 di kawasan Kayutangan Heritage ini akan dijadikan lahan parkir.

Proses ini mulai dibicarakan mulai 2021 hingga kemudian ada tanda tangan akta jual beli pada 1 November 2022 antara Pemkot Malang dengan pemilik lahan, Lisa serta disaksikan pejabat terkait termasuk Wali Kota Malang, Sutiaji.(der)