Peletakan Batu Pertama Pembangunan Museum HAM Munir

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan Museum HAM Munir, Minggu (8/12).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan Museum HAM Munir, Minggu (8/12).

MALANGVOICE – Peletakan batu pertama pembangunan Museum HAM Munir yang berlokasi di Jalan Sultan Hasan Halim, Kelurahan Sisir, Kota Batu resmi dilakukan, Minggu (8/12).

Secara simbolis peletakan batu tersebut dilakukan bergiliran dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Ketua Yayasan Museum HAM Munir, Andi Achdian, istri Munir, Suciwati, dan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik serta Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, berharap hadirnya Museum HAM ini dapat memperkaya destinasi wisata edukasi di Kota Batu. Sehingga, masyarakat yang berkunjung ke Kota Batu mendapat berbagai pencerahan secara kualitatif terkait sejarah HAM di Indonesia.

”Batu ini seringkali saya sebut salah satu top referen (referensi). Bagaimana pembangunan berkeadilan dan pemerataan bisa terbangun. Ini pemerataan kesejahteraan terbaik di Jatim,” ungkapnya.

Kemudian, untuk pembangunannya dilakukan oleh Pemprov Jatim dan total anggaran sekitar Rp 10 Miliar lebih.

Terkait dengan pengelolaannya, ia menyerahkannya ke Yayasan Museum HAM Omah Munir.

“Tadi, ada usulan dari mbak Suci (Istri Munir, red) agar dapat menjadi BLU (Badan Layanan Umum). Karena, ini kan tanahnya Pemkot dan pembangunan oleh Pemprov. Tapi, ini ada penyelenggara. Nah, Yayasan Museum HAM Omah Munir, jadi nanti yang dapat memaksimalkan fungsionalisasi dari Museum HAM Omah Munir,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Museum HAM Munir, Andi Achdian menambahkan hadirnya museum tersebut sebagai bentuk mengingatkan generasi muda terhadap sejarah HAM di Indonesia.

“Museum ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah HAM secara fisik. Tapi menjadi komitmen kita dalam menjalankan nilai-nilai HAM yang mengatur kehidupan bersama di Indonesia saat ini dan yang akan datang,” terangnya.

Sehingga, diharapkan hadirnya museum tersebut dapat menjadi pusat pembelajaran bagi siapapun yang mengetahui dan mempelajari nilai-nilai penting HAM.

“Tentunya untuk membangun Indonesia masa depan yang berkadilan dan menghormati hak asasi warganya,” sambungnya.

Perlu diketahui, Museum HAM Omah Munir bakal dibangun di lahan aset Pemkot Batu yang memiliki luas 2200 meter persegi.

Kemudian pembangunan akan dilakukan Pemprov Jatim dengan desain oleh Achmad Deni Tardiyana (Apep) dan tim Urbane Indonesia.

Mereka merupakan pemenang sayembara desain Museum HAM Munir yang diselenggarakan oleh Pemkot Batu bekerja sama dengan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Malang dan Omah Munir pada 10 Desember 2018. (Hmz/ulm)