MALANGVOICE – Para pedagang buah di Jalan Ade Irma Suryani, menagih janji Wali Kota Malang, HM Anton, yang akan memberi mereka tenda dan gerobak.
Koordinator pedagang, Hambali, menceritakan, awalnya pedagang buah berkenan pindah, karena ada iming-iming dari Pemkot bahwa kawasan Ade Irma Suryani akan dijadikan ikon buah Kota Malang.
Mereka dijanjikan akan difasilitasi rombong dan tenda, sehingga kawasan itu akan menjadi sentra buah bagi wisatawan yang datang.
“Itu sudah satu tahun lalu, tapi hingga kini belum direalisasi. Janji itu hutang, Anton harus penuhi hal itu,” kata Hambali, saat ditemui di Balai Kota Malang, beberapa menit lalu.
Ia menegaskan, pihaknya sudah menagih janji itu ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), namun pedagang hanya beri janji-janji saja. “Katanya gak ada dana hibah, suruh ke Anton langsung saja, ya kami tagih,” tukasnya.
Jumlah pedagang buah yang ada di kawasan itu saat ini 80 orang. Mereka mengeluh, karena jika tidak ada tenda, barang dagangan mereka sering rusak terkena hujan dan angin, itu membuat omzet mereka melorot.
“Kami saat ini pakai rombong sendiri, dan kondisinya sudah jelek,” tukasnya.
Pedagang geram, lantaran selama ini merasa di ping pong Disperindag dan Dinas Pasar, karena dua SKPD itu dinilai hanya pandai menelurkan janji. “Kalau tidak segera direalisasi kami akan demo besar-besaran,” tukasnya.
Sementara itu, Zainuri, pedagang buah di Ade Irma Suryani, mengaku mengalami penurunan omzet sejak pindah lokasi. “Jauh, penurunan omzetnya sampai 70 persen,” katanya.
Bahkan, menurut dia, beberapa pedagang sudah gulung tikar, karena ada penurunan penghasilan. “Buah banyak yang busuk, makanya kami menagih janji wali kota,” tegasnya.