Peci Rajut dan Kue Kering Buatan WBP Lapas Perempuan Malang Banjir Pesanan

MALANGVOICE – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Perempuan Kelas IIA Malang kebanjiran rezeki saat Ramadan 2024. Hal itu berkat produksi peci rajut yang banyak pesanan dari pelanggan.

Kalapas Perempuan Malang, Yunengsih, mengatakan, peci rajut buatan WBP Lapas Perempuan banyak diminati saat bulan Ramadan tahun ini.

“Ini semua 100 persen buatan WBP Lapas Perempuan,” katanya, Selasa (19/3).

Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Pantau Harga Bahan Pokok, Maksimalkan Warung Tekan Inflasi

BI Malang Siapkan Penukaran Uang Baru Rp4,69 Triliun Layani Masyarakat Jelang Idul Fitri 2024

Produksi peci rajut WBP Lapas Perempuan Malang. (Deny/MVoice)

Selama Ramadan ini, peci rajut Lapas Perempuan bisa menjual 600 piece. Barang yang selesai diproduksi dikirim ke beberapa toko muslim di Malang dan sekitarnya.

“Alhamdulillah penjualan cukup baik, karya ini cukup diminati masyarakat dan kami juga bekerja sama dengan pihak ketiga,” lanjutnya.

Yunengsih menjelaskan, hasil penjualan produk WBP itu nantinya dikembalikan kepada warga binaan berupa upah sesuai barang yang terjual.

Dia berharap kerajinan peci rajut ini nantinya bisa menjadi modal keterampilan baginya setelah bebas. Dia mengaku ingin membuat usaha setelah bebas.

“Saya belajar ya disini, siapa tau nanti saat bebas bisa menjadi usaha saya,” tegasnya.

Selain peci rajut, WBP Lapas Perempuan juga membuat kue kering. Yunengsih menyatakan permintaan kue kering juga tak kalah bersaing dengan peci rajut.

Dalam sehari, pihaknya menghabiskan 25 kilogram tepung sebagai bahan baku kue kering dengan banyak varian rasa.

Dengan produksi itu Yunengsih berharap ada hal positif yang didapat secara pribadi dari para WBP ketika sudah bebas.

“Dengan keterampilan ini semoga bisa menghasilkan sesuatu nanti ketika mereka kembali ke masyarakat,” tandasnya.(Der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait