MALANGVOICE – Juara FIM Asia Supermoto 2017, Lewish Cornish, tak sabar menjajal Sirkuit Kanjuruhan, Kabupaten Malang di gelaran pamungkas Trial Game Asphalt 2018 pada 15 Desember mendatang.
Selain pebalap asal Inggris itu, ada nama-nama lain yang dipastikan turun di ajang tersebut di kelas Supermoto FFA 450 International, seperti Jan Deitenbach (Jerman), dan Germain Vincenot (Perancis).
Ketiga pebalap internasional tersebut didatangkan oleh 76 Rider, dengan tujuan supaya pembalap supermoto Indonesia bisa merasakan kompetisi supermoto tingkat dunia.
Para pebalap internasional ini akan beradu skill dan kecepatan menaklukkan rintangan di sirkuit Kanjuruhan melawan pebalap nasional, seperti Doni Tata, Farudilla Adam, Tommy Salim, Ivan Harry, hingga Pedro Wunner. Persaingan juga semakin keras dengan kehadiran sang juara Asia Gerry Salim dan juga pebalap Moto2 Dimmas Ekky.
Menghadapi persaingan ketat, jauh-jauh hari, Lewish Cornish bahkan sudah melakukan persiapan untuk tampil di Trial Game Asphalt. Ia mengaku tak sabar untuk tampil.
“Saya sangat bersemangat dan tidak sabar untuk tampil di Trial Game Asphalt Malang. Saya sudah bilang ke Jan dan Germain, kalau kita akan sangat menikmati jalannya race nanti. Ini pasti akan luar biasa,” ungkap Lewish yang merupakan Juara FIM Asia Supermoto 2017.
Kalau soal berlaga melawan rider-rider Indonesia, Lewish sedikit banyak punya bekal pengalaman menjajal mereka. Ia memprediksi tidak akan mudah merebut tahta juara di Kanjuruhan dari pebalap lokal.
“Doni adalah teman saya, dan di awal tahun ini kami sempat berlatih motorcross bersama, jadi saya tahu dia adalah pria yang cepat. Sedangkan Farudilla benar-benar membuat saya terkesan di Subang dalam FIM Asia tahun ini. Saya tahu Ivan Harry juga sangat cepat. Jadi saya pikir saya harus bertarung keras menghadapi para pebalap ini,” ujarnya.
Berbeda dengan Lewish, Jan Deitenbach masih mempelajari calon lawan-lawannya. Trial Game Asphalt di Malang akan menjadi momen pertama bagi pebalap asal Jerman ini menjajal balap supermoto di Indonesia.
“Untuk saat ini, saya masih belum tahu seberapa cepat lawan-lawan saya nanti. Tapi jelas saya sangat antusias dan menantikan untuk bersenang-senang di lintasan dengan mereka. Saya juga gembira karena menjadi pebalap Jerman pertama yang berlaga dalam Trial Game Asphalt di Indonesia,” tutur juara FIM Asia Supermoto di Singapura beberapa waktu lalu ini.
Soal prediksi jalannya race, Jan mengaku harus benar-benar beradaptasi dengan iklim tropis Indonesia yang menguras tenaga. Belum lagi jika cuaca hujan. Dalam kondisi ini, pebalap lokal lebih punya keuntungan.
“Saya pikir keuntungan pebalap Eropa adalah sedikit lebih kuat secara fisik. Tapi balapan tetaplah balapan, semua peluang terbuka saat kita membalap di lintasan. Jadi saya akan bertarung sekuat mungkin untuk meraih podium juara,” tantang Jan yang akan memacu motor KTM dalam race di Malang.
Trial Game Asphalt 2018 sebelumnya telah bergulir di empat seri, yakni Semarang, Jogjakarta, Solo, dan Boyolali. Seri terakhir di Sirkuit Kanjuruhan Malang nanti, para rider terlebih dahulu menjalani sesi kualifikasi pada hari Jumat, 14 Desember 2018 untuk menentukan pole position. Lalu, pada hari Sabtu, 15 Desember 2018, merupakan race day di mana balapan digelar dua kali yakni sore dan malam hari. (Der/Ulm)