MALANGVOICE – Ketersediaan daging sapi jelang Ramadan dan menyambut Idul Fitri menjadi perhatian serius PD Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang. Lonjakan permintaan harus disiasati dengan baik guna mengantisipasi kelangkaan dan juga fluktuasi harga yang ugal-ugalan.
Selain itu, stok yang ada juga harus memenuhi klasifikasi Aman, Sehat, Utuh & Halal (ASUH). Menindaklanjuti hal tersebut, Plt Direktur PD RPH Kota Malang, Ir H Ade Herawanto MT menyerukan rencana sidak gabungan dalam waktu dekat.
“Akan kita lakukan sidak gabungan ke pasar-pasar tradisional, outlet yang menjual produk olahan daging serta pasar modern atau supermarket,” tuturnya.
Ade menegaskan, pihaknya sangat mendukung sertifikasi halal bisa diterapkan oleh seluruh jagal di Kota Malang. Hal itu sesuai arahan Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji dalam silaturahmi bersama para jagal dan karyawan PD RPH di Balai Kota, beberapa waktu lalu.
Bahkan untuk memenuhi ketersediaan produk olahan daging yang berkualitas di pasaran, PD RPH juga bersinegi dengan Dinas Perdagangan.
“Rencananya nanti akan ada outlet-outlet PD RPH di pasar-pasar tradisional Kota Malang,” tutur Sam Ade d’Kross, sapaan akrabnya.
Sementara itu, pada Senin (22/4) lalu telah digelar Pertemuan Koordinasi Suplay Demand Produksi Peternakan Menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang digelar Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur di Surabaya.
Rapat yang dipimpin oleh Kabid PPHP Dinas Peternakan Jatim, Kusdiarto itu membahas tentang ketersediaan ayam potong, telur, dan daging sapi menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2019, stabilisasi harga, serta antisipasi kelangkaan kebutuhan pokok produksi peternakan di sejumlah daerah.
Untuk informasi, kontribusi peternakan Jatim terhadap kebutuhan Nasional, yakni Sapi potong 27 persen, sapi perah (susu) 51 persen, kambing 19 persen, domba 8 persen, ayam petelur 28 persen dan ayam potong 14 persen. (Der/Ulm)