MALANGVOICE – Menjawab tantangan teknologi, Perum Jasa Tirta I geber inovasi. BUMN bertugas untuk pemanfaatan air dan sumber air itu mengenalkan teknologi Command Center, Kamis (31/1). Tujuannya untuk memudahkan pemantauan air di total lima sungai 24 jam nonstop.
Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Raymond Valiant Ruritan mengatakan, mulanya, sistem pemantauan air yang dilakukan oleh Jasa Tirta I masih menggunakan sistem analog atau metode pengumpulan data secara konvensional.
“Setelah 28 tahun, kami bertransformasi dengan cara yang lebih modern, menggunakan cara digital,” kata Raymond kepada awak media.
Sebelumnya, lanjut dia, sistem pemantauan hanya difokuskan Sungai Brantas dan daerah alirannya saja. Mulai wilayah Malang Raya hingga Surabaya.
“Hari ini, dengan adanya command centre, bisa melakukan pemantauan air di lima sungai, di antaranya, Sungai Brantas, Bengawan Solo hingga Sungai Tobasa yang ada di Sumatera Utara,” sambung dia.
Teknologi ini juga mencakup tentang curah hujan, air mengalir di sungai, jumlah tampungan air di waduk, ketersediaan air hingga kualitas air.
“Kami melakukan berbagai upaya yang disesuaikan dengan revolusi industri 4.0. Sehingga, semua bisa terdigitalisasi, bisa dipantau secara real time selama 24 jam. Di Indonesia, ini baru yang pertama, semoga bisa dilestarikan,” pungkasnya. (Der/Ulm)