Pacu Pertumbuhan BUMDes, Andreas Serap Aspirasi Pelaku Desa Wisata di Malang

MALANGVOICE– Andreas Eddy Susetyo, anggota DPR RI dari Dapil V Malang Raya Fraksi PDI Perjuangan kembali turun gunung melakukan kunjungan ke dapilnya di Malang. Ia berupaya menghimpun aspirasi dari para pelaku desa wisata di Kabupaten Malang.

Ada 2 destinasi wisata yang dikunjungi oleh pria yang juga menjabat Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) tersebut. Tujuan pertama, Andreas bersama timnya mengunjungi desa wisata Gentong Mas yang berada di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Event Kuliner ‘Madyopuro Mangano’ Angin Segar Perekonomian Kerakyatan

Disana, Andreas berdiskusi dengan kelompok pengelola desa wisata, pemuda desa dan tim pengerak PKK dengan didampingi Kepala Desa Sukolilo, Joni Arifin.

Selanjutnya, Andreas bersama relawan sekawan Andreas menuju desa wisata Boonpring, Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Dalam kunjungannya itu, Andreas lebih banyak memberi ruang bertanya pada masyarakat, terutama pengelola desa wisata.

“Kami disini ingin lebih banyak mendengar dulu apa yang menjadi permasalahan terkait pengelolaan desa wisata beserta UMKM nya, dan agar tahu sejauh mana perkembangan wisata yang dikelola Bumdes,” ujar Andreas.

Menurut Andreas, peran BUMDes sangat penting, karena untuk mengelola usaha desa dan terkait permodalan. Ia mencontohkan seperti Desa Wisata Boonpring yang merupakan desa wisata binaan dari bank BRI melalui program BRIliant.

Desa wisata ini bahkan sudah mencatatkan prestasi sebagai Juara 1 BUMDES Se-Asean dengan nilai PADes mencapai Rp600 juta per tahun. Andreas menyarankan agar pengelolaan desa ini juga bisa diajukan ikut program CSR untuk konservasi alam.

”Desa wisata Boonpring ini saya kira menarik karena bisa mensejahterakan warga sekitar dan pegawainya,” tutur Andreas.

Di sela diskusi dengan pelaku pengelola desa wisata yang berjalan sangat intens, Andreas juga menyelipkan tema besar tentang ketahanan pangan. Diharapkan desa punya kemampuan usaha, terutama di bidang ketahanan pangan.

Dijelaskan Andreas, menyangkut ketahanan pangan, fokus pada tahun 2025 itu pada distribusi pupuk, karena pupuk langsung dari kementerian pertanian, mengintruksikan pada Petrokimia untuk menurunkan langsung pada Poktan atau petani.

“Untuk teknisnya nanti kita bahas dahulu dengan dinas pertanian kabupaten malang,” kata Andreas.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait