MALANGVOICE – Sebuah pabrik kerupuk di Desa Pakis, Kecamatan Pakis terbakar pada Rabu (12/6) pagi. Butuh waktu 8 jam untuk memadamkan api yang sangat cepat membesar. Akibatnya kebakaran ini pemilik alama kerugian mencapai Rp700 juta.
Munculnya api pertama kali diketahui sekitar pukul 00.20. Api dengan cepat menyebar karena di lokasi banyak bahan-bahan yang mudah terbakar. Akibatnya proses pemadaman membutuhkan waktu yang lama.
Kapolsek Pakis AKP Sunarko Rusbiyanto mengatakan, awalnya api diketahui salah satu warga setempat. Titik api pertama terlihat disekitar tempat penggorengan. Mengetahui ada api, warga pun membangunkan beberapa karyawan dari pabrik kerupuk yang tertidur di gudang sebelah.
Baca Juga: Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Jalan Industri Timur
6.716 Tenaga Pendidik Kabupaten Malang Terima Bansos
“Selanjutnya salah satu karyawan pabrik menghubungi anak pemilik gudang atau tempat penggorengan lalu melaporkan ke pemadam kebakaran,” katanya.
Sunarko menjelaskan, ada dua unit mobil damkar dan beberapa petugas gabungan tiba di lokasi sekitar pukul 00.50 WIB. Namun, api terlanjur membesar karena api sudah merambat ke bagian bangunan. Sedangkan akses petugas sangat terbatas.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dugaan kebakaran disebabkan adanya kelalaian karyawan tidak mengecek sisa abu atau bara tempat penggorengan kerupuk. Hingga akhirnya api kembali muncul dari sana. “Dugaan penyebabnya kurang diperhatikan sisa bara penggorengannya,” pungkasnya.
Beberapa bagian yang terbakar besar adalah antara tempat penggorengan dan tempat kerupuk bahan mentah yang siap digoreng. Banyaknya bahan-bahan mudah terbakar, juga membuat api sulit dipadamkan.
“Petugas Damkar Kabupaten Malang melakukan pemadaman yang berada di bahan mentah, yang siap olah berada di tempat penyimpanan bagian belakang. Lalu pukul 05.05 WIB, dua unit damkar Kabupaten Malang, tambahan tiba di lokasi, untuk membantu pemadaman api,” jelasnya.
Setalah usai berhasil dipadamkan, sekitar pukul 08.15 WIB, Rabu pagi petugas menyisir lokasi kebakaran untuk mencari titik api yang belum padam, selagi melaksanakan pendinginan. Proses pemadaman baru selesai sekitar 8 jam berselang atau sekitar pukul 08.30 WIB.
“Akibat kebakaran itu kerugian material ditaksir Rp 220 juta dari minyak goreng yang terbakar. Kemudian barang mentah bahan kerupuk yang ditaksir rugi hingga Rp 500 juta, termasuk tempat penggorengan terbakar dan atap bangunan sebagian habis terbakar,” tandas Sunarko.(der)