MALANGVOICE – Noldy Benyamin Pamungkas atau akrab dipanggil Noldy, siapa tak kenal dia di Malang ini? Dia salah satu gitaris rock asal Malang yang kini malang melintang di ibukota. Berikut analisis Hengki GMB (Galery Malang Bernyanyi).
Sikapnya yang low profile, mudah berteman dan kepiawaannya memainkan gitar, menjadikannya sering diminta membantu band-band/penyanyi ibukota, baik untuk keperluan live show, rekaman, hingga acara tv.
Walau bukan sebagai tokoh utama, baru-baru ini Noldy telah membantu terbitnya album ‘Tanah Sang Pemberani’ dari The Kadri Jimmo, yang genrenya bisa disebut pop rock progressive.
Petikan gitar yang jernih, cepat namun harmonis, turut berperan menjadikan lagu-lagu di album itu menjadi berkarakter dinamis dan punya power. CD itu berisi 5 lagu karya keroyokan Adi Adrian, Bemby Noor, Kadri, Jimmo, Agung Triyana, dan Fadhil.
Vocal nada rendah membuka lagu pertama, Energy Cinta. Setelah satu bait, secara mengagetkan muncul vocal yang menghentak dan melengking tinggi. Rasanya tak berlebihan kalau Rudolf Dethu, penulis narasi di cover CD, menyebut lagu itu sebagai power pop atau pop kreatif.
Musik dan syairnya mengandung energi. Suara gitar dan keyboard saling bersinergi. Tiga nomor berikutnya, walau mengusung cinta kasih, tapi disajikan dengan karakter khas yang aromanya, jauh dari mellow.
Sebagai nomor pamungkas, dipasang lagu yang judulnya sama dengan judul album,Tanah Sang Pemberani. Nah, skill dahsyat dari Kadri dan Jimmo serta musisi pendukungnya tereksplorasi di sini. Ada Soebroto Harry (bass), Noldy Benyamin Pamungkas (gitar), Hayunaji (drum), dan Popo Fauza (keyboard).
Karena hanya sebagai pemain pendukung untuk bintang utama The Kadri Jimmo, rasanya Noldy belum mengeluarkan seluruh kemampuannya di album ini.
Berdasar pengamatan GMB (Galeri Malang Bernyanyi), dengan ketrampilan yang dimilikinya, Noldy memang telah menunjukkan kelas dari dua pendahulunya yang sama-sama berasal dari Malang, Ian Antono dan Toto Tewel. Yang pasti, Saat ini Noldy tengah mempersiapkan launching album solonya. Kita tunggu saja.