MALANGVOICE – Banyaknya wisata yang ditawarkan membuat Desa Ngadirajo menjadi salah satu desa berpotensi untuk menjadi desa wisata. Alhasil, 4 Agustus 2017 lalu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang mensosialisasikan gerakan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS).
Peresmian yang digelar di balai desa Ngadirejo itu diikuti oleh seluruh pamong desa, penanggung jawab wisata desa dan mahasisa Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 34 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Ketua KKN 34 UMM, Zidny Albar, mengatakan, Malang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang menjadi destinasi wisata baik bagi pengunjung lokal maupun internasional. Meningkatnya jumlah wisatawan pada setiap tahunnya membuat semakin banyaknya tempat wisata baru di Malang.
“Namun sayangnya tidak semua pengunjung tahu bahwa Malang mempunyai bayak sekali surga wisata tersembunyi bagi para wisatawan, salah satunya adalah desa Ngadirejo, Kecamatan Jabung,” kata dia Kepada MVoice, Senin (21/8)
Karena itu, lanjut dia, sosialisasi ini memberikan bekal pada warga agar mampu berpartisipasi dalam pengelolaan potensi wisata di desa mereka. Harapannya, tentu saja agar destinasi wisata di Desa Ngadirejo tidak kalah dengan desa wisata lain.
Dia menjelaskan lagi, Desa Ngadirejo merupakan salah satu desa di kecamatan Jabung, Malang. Terdapat dua air terjun terkenal di desa ini, yaitu coban Jodo, Coban Arema, dan coban Jidor. Selain itu juga terdapat wisata Sumber Urip dan Parang Tetes serta kuliner khasnya yaitu sambal bakar, kripik singkong bervarian rasa dan donat singkong.
“Donat singkong dan kripik singkong merupakan produk khas olahan desa Ngadirejo dibawah binaan divisi kewirausahaan KKN kelompok 34 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM),” tutupnya.