MALANGVOICE- PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM Honda Jatim), distributor sepeda motor Honda untuk wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, makin serius membangun masa depan pendidikan vokasi. Lewat kemitraan strategis dengan 100 SMK Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) Honda, MPM Honda Jatim mendorong terciptanya lulusan siap kerja yang terampil dan kompeten di bidang otomotif.
Program pembinaan ini mencakup integrasi kurikulum berbasis industri, pelatihan guru produktif, hingga penyediaan fasilitas praktik sesuai standar bengkel resmi Honda (AHASS).
98 Persen Warga Binaan Berusia Produktif, Menteri Imipas Dorong Pemberdayaan Berkelanjutan
Hingga pertengahan 2025, sebanyak 353 guru telah tersertifikasi—216 guru bronze dan 137 guru silver. Tak hanya itu, 16 sekolah ditetapkan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan 3 SMK kini berstatus Teaching Factory (TEFA), lengkap dengan dukungan teknis dan fasilitas dari MPM Honda Jatim.
“Kami ingin membangun ekosistem pendidikan yang sejalan dengan kebutuhan industri. Ini bagian dari komitmen kami dalam Sinergi Bagi Negeri untuk mencetak lulusan yang siap kerja, punya skill, dan mampu bersaing,” ujar Rita Djohar, HR & GA Division Head MPM Honda Jatim.
Lulusan SMK Honda Langsung Siap Tempur di Dunia Kerja
Salah satu bukti keberhasilan program ini adalah kisah Firky Juni Nuryahya, alumni SMKN 1 Bendo Magetan. Kini ia bekerja di AHASS Cun Motor Madiun sebagai Service Advisor & Claim Processor.
“Waktu sekolah, saya sering praktik langsung dengan standar bengkel Honda. Itu sangat berguna ketika saya masuk ke dunia kerja,” ujar Firky.
MPM Honda Jatim menegaskan bahwa program pengembangan SMK bukan sekadar CSR satu arah, melainkan kolaborasi jangka panjang yang terus diperkuat. Dukungan terhadap guru, fasilitas, dan standarisasi pembelajaran terus ditingkatkan, demi menciptakan SDM unggul di sektor otomotif, khususnya roda dua.(der)