MALANGVOICE – Bersitegas tolak pendirian izin toko modern, ternyata menuai risiko. Wali Kota Malang Sutiaji curhat jika dirinya kini dimusuhi banyak orang.
“Katanya Pak Wali sekarang banyak dimusuhi orang kuat. Saya yakin tidak ada orang kuat selain tuhan,” kata Sutiaji saat mengikuti rapat paripurna di DPRD Kota Malang, Senin (8/10).
“Kalau tidak ada izin ya kita tutup,” imbuh dia.
Ya, Sutiaji menegaskan komitmennya saat terpilih memimpin Kota Malang, hingga 2023 mendatang, melakukan moratorium (menghentikan sementara) perizinan pembangunan toko modern baru. Komitmen itu diprioritaskan dengan mengangkat keberadan toko konvensional, pasar tradisional hingga keberadaan usaha mikro kecil.
“Kami akan lebih memberdayakan ekonomi mikro. Sudah bertekad dengan seluruh ASN untuk gemar belanja ke pasar tradisional.,” sambung pria berkacamata ini.
“Jadi para anggota dewan juga harus ada sehari ke pasar tradisional. Sebagai pemerintahan daerah harus jadi contoh,” imbuhnya.
Tidak sampai di soal toko modern, Sutiaji juga menegaskan kembali soal penertiban peredaran minuman keras (miras) di kota berslogan Kota Malang Bermartabat ini.
“Sembari terus menertibkan (peredaran miras) kami juga masih proses pembahasan perda tentang itu,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)