MALANGVOICE – Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kota Batu tahun 2019 akan dibuat serius. Di samping mewajibkan semua sekolah memakai komputer, server yang biasanya berada di salah satu sekolah akan dipusatkan di Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Batu.
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Batu, Endro Wahjudi menjelaskan jika langkah tersebut merupakan pertama kali dilakukan. Bahkan, semua sekolah akan diterapkan dan dipaksakan menggunakan komputer.
“Mulai tahun ini, kita akan coba semua. Baik negeri maupun swasta. Dan kita akan coba saat pra UN dan UASBN dengan full pakai komputer,” ungkapnya.
Tak hanya itu, dalam percobaan tersebut pihaknya juga akan mewajibkan memakai aplikasi yang sudah disiapkan. Yang mana, aplikasi tersebut memang dirancang khusus oleh guru yang berada dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Sehingga sekolah tak perlu lagi membeli aplikasi dari pihak luar.
“Kalau tidak salah, dulu saat pakai dari luar harganya berkisar di Rp1 juta. Nah, kali ini kita coba memberdayakan teman-teman sendiri yang bisa dan aplikasinya kita gratiskan,” ujarnya.
Dalam teknisnya, Endro menjelaskan jika setiap sekolah hanya tinggal mendownloadnya. Dan server aplikasi itu sendiri ditempatkan di ruangannya. Di sisi lain, dia juga mengungkapkan adanya konsep baru tersebut pihak sekolah tak perlu khawatir lagi. Entah itu kecurangan dalam bentuk soal atau penilaiannya.
“Kepala sekolah tidak perlu lagi khawatir nilai atau soalnya akan bocor. Kami usahakan, semuanya sudah terjamin. Apalagi, server dipusatkan di ruangan saya,” tuturnya.
Karena, menurutnya juga aplikasinya yang diterapkannya saat ini berbasis computer based test ( CBT). Sehingga, untuk terjadinya kebocoran soal sangat minim. “Sebenarnya, kalau bicara kejujuran kita sudah pakai CBT yang itu sudah terjamin. Jadi, kalaupun ada yang mau nyontek tidak akan bisa. Karena soalnya diacak,” pungkasnya. (Der/Ulm)