MALANGVOICE– Peranan perempuan jadi perhatian serius Pemerintah Kota Malang. Melalui Musrenbang tematik, kaum hawa didorong miliki peran aktif dalam pembangunan daerah.
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, peran perempuan di Kota Malang masih minim. Terutama bagaimana turut aktif menentukan kebijakan di bidang pembangunan.
Dicontohkannya kursi legislatif tahun ini hanya ada 10 perempuan sementara laki-laki berjumlah 35 orang. Maka, sangat diperlukan forum untuk jadi tempat berdiskusi terkait masalah tersebut
“Hari ini forum musrenbang tematik menjadi forum untuk menuangkan aspirasi perempuan sehubungan dengan program pembangunan Kota Malang baik itu di bidang politik, sosial, ekonomi, hukum dan pendidikan,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Bung Edi juga menyampaikan, bahwa akibat peran perempuan yang masih rendah tersebut, tidak sedikit terjadi kasus kekerasan dan perempuan paling banyak jadi korbannya.
“Kasus kekerasan terhadap perempuan seperti kasus trafficking (perdagangan manusia) di tahun 2018 yang mencapai 19 kasus dan 7 kasus di dua bulan awal tahun 2019. Selain itu juga angka kematian ibu yang melahirkan juga mencapai 14 kasus,” urainya.
Bung Edi menambahkan, solusi atau cara mengatasi persoalan tersebut dengan melibatkan semua elemen, baik pemerintah maupun masyarakat.
“Untuk meningkatkan peran perempuan harus melibatkan semua pihak seperti pemerhati, komunitas perempuan maupun Pemerintah Kota Malang,” pungkas Politisi Golkar ini. (Hmz/Ulm/MG2)