MALANGVOICE – Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko memberikan peringatan kepada aparatur sipil negara (ASN) agar tak melontarkan keluhan. Terutama yang berhubungan dengan kebijakan yang diterbitkan pemerintah.
Ia mencontohkan, terkait persoalan kasus melambungnya harga minyak goreng sejak kebijakan harga eceran tertinggi (HET) dicabut pemerintah.
“ASN jangan sambat ketika harga minyak goreng mahal. Karena bagaimanapun ASN bagian dari pemerintah,” ujar Dewanti.
Pernyataan itu disampaikan Dewanti saat prosesi penyerahan SK pengangkatan 70 guru yang lolos seleksi P3K di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Rabu (30/3). Menurutnya, sebagai abdi negara harus mendukung segala program yang dicanangkan pemerintah.
“Tidak mungkin program pemerintah menyengsarakan rakyatnya. Maka sebagai ASN haruslah membuat situasi kondusif dan merekatkan persatuan bangsa. Apalagi guru, ucapan dan tingkah lakunya menjadi teladan, khususnya peserta didik,” ujar dia.
Melambungnya harga minyak goreng imbas dari dicabutnya subsidi pemerintah yang menyeragamkan harga Rp 14 ribu per liter. Semenjak kebijakan itu dicabut, harga minyak goreng melambung hingga Rp 24 ribu per liter. Kelangkaan pun tak terjadi sejak kebijakan HET dicabut.
Sebelumnya, Dewanti menggelar sidak pasar memantau pergerakan harga dan ketersediaan bahan pokok pangan di pasar relokasi seputar Stadion Brantas Kota Batu (Rabu, 30/3). Saat sidak, Dewanti pun mendengar keluhan pedagang maupun konsumen terkait mahalnya minyak goreng.
“Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa karena pencabutan harga subsidi merupakan kewenangan dari pusat. Kami hanya bisa menyampaikan persoalan ini ke pemerintah pusat, dengan harapan harganya kembali terjangkau,” ucap Dewanti saat sidak.(der)