MALANGVOICE– Upaya pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas mendapat dukungan langsung dari pemerintah pusat. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Hanif Faisol Nurofiq, mengunjungi titik nol Sungai Brantas di Arboretum Sumber Brantas, Desa Sumberbrantas, Kota Batu, Rabu (16/7).
Dalam kunjungan ini, Menteri Hanif melakukan aksi simbolis penanaman pohon dan meminum air langsung dari mata air Sumber Brantas sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan ketahanan air nasional.
“Kawasan hulu harus dijaga. Sungai harus bersih dan kembali jadi sumber utama air bersih, karena masyarakat tidak bisa terus bergantung pada air tanah,” tegas Menteri Hanif.
DAS Brantas adalah salah satu wilayah sungai terpenting di Indonesia. Sungai ini mengaliri 17 kabupaten/kota di Jawa Timur dan menjadi sumber air bersih bagi lebih dari 20 juta penduduk. Sungai Brantas juga mendukung irigasi pertanian, industri, dan pembangkit listrik.
Layanan Air Bersih Terganggu, Perumdam Among Tirto Lakukan Dua Langkah Penanganan Jangka Pendek
Sebagai pengelola DAS Brantas, Perum Jasa Tirta I (PJT I) menyambut kunjungan ini sebagai sinyal kuat kolaborasi lintas sektor dalam menjaga hulu sungai.
“Menjaga hulu Brantas berarti menjaga seluruh sistem kehidupan di Jawa Timur—dari air minum hingga listrik,” ujar Direktur Utama PJT I, Fahmi Hidayat.
Penanaman 100 Pohon, Jaga Tutupan Hulu Brantas
Sebanyak 100 bibit pohon ditanam di kawasan Arboretum dalam kegiatan tersebut. Tanaman ini berfungsi memperkuat struktur tanah, meningkatkan tutupan vegetasi, serta memperkuat fungsi daerah tangkapan air.
Arboretum Sumber Brantas sendiri telah berkembang menjadi kawasan konservasi penting, dengan lebih dari 200 spesies flora dan fauna.
PJT I juga terus menjalankan program konservasi seperti, rehabilitasi mata air, pembuatan sumur resapan, penanaman vegetasi di kawasan hulu, dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
Langkah ini diambil untuk menjaga ketersediaan air, mencegah erosi, dan mengurangi risiko kerusakan lingkungan.
“Konservasi butuh kolaborasi. Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat harus berjalan bersama,” tambah Fahmi.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Kementerian LHK, Pemerintah Kota Batu, PLN Nusantara Power, serta mitra kerja konservasi lainnya. Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen nasional dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air di DAS Brantas dan wilayah strategis lainnya.(der)