MALANGVOICE- Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, menyempatkan makan siang bersama dengan warga binaan saat berkunjung ke Lapas Perempuan Kelas IIA Malang, Selasa (29/7).
Dalam agenda ini, Menteri Agus juga membuka ruang dialog kepada warga binaan di LPP Malang. Ia menyampaikan pesan inspiratif yang mengajak seluruh warga binaan untuk tidak menyerah pada keadaan.
“Tuhan tidak akan mengangkat seseorang tanpa ujian yang berat,” ujarnya memberi semangat.
Beberapa hal yang menjadi banyak pertanyaan dari warga binaan terkait pemberian remisi dasawarsa dan remisi kemerdekaan.
Agus menegaskan, remisi itu tetap menjadi hak bagi warga binaan yang aktif dalam kegiatan pembinaan, termasuk petugas linmas di dalam lapas. Pernyataan ini disambut antusias sebagai bentuk keadilan dan kepastian hukum bagi mereka yang tengah menjalani masa pidana dengan aktif dan positif.
“Mereka juga bertanya apakah yang dihukum seumur hidup dan dengan berlakunya KUHP baru pada 1 Januari 2026 nanti, maka bisa mendapatkan pengalihan jenis hukuman. Dan pertanyaan-pertanyaan dari warga binaan tadi sudah kami jawab,” kata Agus.
Dalam kunjungan itu Menteri Agus juga menyempatkan diri mengunjungi para ibu dan anak yang berada di dalam LPP Malang, serta meninjau hasil karya warga binaan seperti kerajinan, batik, dan produk makanan. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata apresiasi terhadap program pembinaan kemandirian di lapas.
Mengenai kondisi LPP Malang, Agus tak memungkiri adanya over kapasitas. Namun dengan kondisi yang ada, tetap bisa memberikan pelayanan terbaik.
“Sejauh ini cukup baik, meski kondisi serba terbatas dan over kapasitas. Namun, kepala Lapas tetap bisa menjaga dan memberikan pelayanan terbaik untuk warga binaan,” ungkapnya.
Kepala Lapas Perempuan Malang, Yunengsih, mengungkapkan rasa bangga atas kunjungan ini.
“LPP Malang menjadi lapas perempuan pertama yang dikunjungi untuk makan siang bersama warga binaan. Ini menjadi energi baru bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan dan mencetak pribadi yang mandiri dan lebih baik,” ujarnya.(der)