MALANGVOICE – Desa Kandangsemangkon merupakan desa yang terletak di sisi utara Kabupaten Lamongan ini memiliki segudang kekayaan yang berasal dari laut. Kegiatan pengabdian yang dilakukan kelompok 103 Gelombang 3 ini merupakan salah satu kegiatan yang menunjukkan bahwa masyarakat juga dapat membuat produk yang memiliki nilai.
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini bentuk hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang diinisiasi kelompok 103 gelombang 3.
Bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Winda Hardyanti, S.Sos., M.Si. ini beranggotakan lima orang, yakni Febriansyah, Izmi Azizah Chumairoh, Alfigo Ramanda Natiska, Gilbert Nathaniel, dan Sultan Andress Hidalgo.
Baca Juga: Stabilkan Harga, Pemkot Batu Luncurkan Program Operasi Pasar Murah
Kasus DBD Terbanyak Ditemukan di Kecamatan Batu, Satu Balita Meninggal
“Produk yang sebelumnya biasa saja atau tidak memiliki nilai dapat dijadikan bernilai apabila kita dapat memandang suatu hal tersebut secara berbeda ataupun dalam perspektif lain,” kata Febriansyah Selaku koordinator kelompok 103.
Maka itu mahasiswa PMM dari Universitas Muhammadiyah Malang ini langsung terjun ke lapangan untuk secara langsung memberikan pengarahan dan juga bimbingan demi tujuan meningkatkan kualitas hidup para nelayan dan warga desa.
Salah satu program yang diberikan dari kelompok ini kepada komunitas Rukun Nelayan (RN) yaitu Value-Added packaging. Dimana membuat suatu produk ikan giling menjadi bernilai dengan cara membungkus produk untuk memberikan nilai tambah yang dapat bermanfaat dan dijual untuk pasar tertentu. Tentu penetrasi ini dilakukan bersamaan dengan digunakannya media sosial sebagai alat tempur dalam kegiatan bisnis para nelayan.
“Ya, Saya dari kedatangan kelompok mahasiswa PMM ini mendapatkan sudut pandang baru tentang jual-beli barang, Tidak selalu kuantitas yang diandalkan namun kualitas juga harus dikedepankan,” ucap David selaku perwakilan komunitas Rukun Nelayan (RN).
Selain dengan komunitas nelayan, Kelompok PMM 103 Gelombang 3 ini juga melibatkan golongan pemuda, dan juga warga desa dalam melakukan kegiatan pengabdian ini. Literasi-Literasi yang diberikan oleh kelompok tentu berhasil berkat dukungan semua aliran warga.