MALANGVOICE– Nuansa ala pedesaan Sunda begitu terasa saat pertama kali menginjakkan kaki di Gubug Makan Mang Engking Kota Batu. Restoran yang didirikan 2019 lalu berada di Jalan Ir Soekarno, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, tepatnya di depan destinasi wisata Dino Park Jatim Park 3.
Tempatnya sangat pas dipilih untuk bersantai karena suasananya begitu menenangkan ala pedesaan. Konsepnya bangunanya didominasi material kayu yang menonjolkan aksen alam memadukan tone warna-warna natural. Karena itu, banyak pengunjung tak mau buru-buru segera beranjak dari suasana yang nyaman dan natural.
Suasana pedesaan yang menentramkan semakin menambah keakraban sembari menyantap hidangan kuliner Nusantara yang menyatukan rasa antar sesama. Tempat untuk menikmati hidangan pun didesain begitu nyaman berupa deretan-deretan gazebo berbahan kayu mengelilingi kolam ikan. Pengunjung juga bisa memilih tempat bersantap yang dibentuk menyerupai perahu.
Baca juga:
Pj Wali Kota Malang Pamer Peran MCC ke Menkop UKM
Menkop dan UKM Apresiasi MCC Kembangkan Ekonomi Kreatif: Bisa Dicontoh di Daerah Lain
Polinema Jalin Kerja Sama Bareng Solusi Karir Indonesia dan Iblu Academy
Direktur Polinema Dampingi Pembuatan Video Promosi TEFA
Warung Bamboe Kota Batu, Hadirkan Ketenangan Sembari Menikmati Olahan Ikan yang Menggoyang Lidah
Marketing Gubug Makan Mang Engking Kota Batu, Galih Sari Putri Palupi menuturkan, restorannya itu memiliki kapasitas menampung 1.000 pengunjung. Ditambah fasilitas berupa terapi ikan yang dapat dinikmati secara gratis serta area bermain anak. Para pengunjung juga dapat memberi makan ikan-ikan di kolam sembari menunggu hidangan datang. Harga pakan ikan dibanderol hanya Rp5 ribu.
“Memang konsepnya menghadirkan suasana ala pedesaan yang tenang di tengah hiruk pikuk perkotaan. Ini selaras dengan tagline kami, yakni ‘Gubuk Makan Mang Engking dari Desa untuk Indonesia’,” terang Galih.
Gubug Makan Mang Engking Kota Batu merupakan cabang ke-23. Kota Batu dilirik untuk memperluas sektor usaha karena cukup potensial. Apalagi setiap momen liburan selalu dibanjiri kalangan wisatawan. Ada sebanyak 53 varian menu kuliner yang disiapkan untuk menarik animo wisatawan. Menu kuliner dibanderol mulai harga Rp50 ribu-Rp250 ribu. Serta menu paket mulai Rp400 ribu untuk 4 orang dan Rp1 juta untuk 10 orang.
Gubug Makan Mang Engking menyuguhkan hidangan kuliner khas Tanah Parahyangan. Seperti gurami bumbu cobek berupa gurami goreng yang disiram racikan bumbu kencur dan perasan air jeruk limau yang diulek pada cobek. Racikan itu menciptakan kelezatan dengan cita rasa pedas dan segar terasa sangat pas di mulut.
Menu lainnya yang banyak diburu yaitu gurami cenghar. Dalam Bahasa Indonesia cenghar berarti segar. Hidangan ini dibakar dari mentah dengan perpaduan bumbu dari cabe rawit, tomat merah, tomat ijo, dan jeruk limau. Bahan-bahan itu menciptakan cita rasa pedas, asam dan segar.
Dari beragam hidangan yang disediakan, ada satu menu favorit Gubug Makan Mang Engking yang banyak diburu konsumen. Yaitu udang bakar madu diolah dengan cara ditusuk dan dibakar layaknya sate. Kemudian dilumuri racikan bumbu kaya rempah serta madu. Tidak diragukan lagi, aroma khasnya akan menggugah selera..Rasa udang bakar yang khas menyatu dengan manisnya madu menghasilkan masakan laut yang gurih.
“Itu menu favorit di sini. Sampai kami buatkan jargon tersendiri yaitu “ingat udang bakar madu, ingat Mang Engking Kota Batu’. Sementara minuman favorit ada es cendol, es kelapa utuh dan wedang uwuh,” imbuh Galih.(der)