Mengenal Kanker Darah, Apa Saja?

ilustrasi. (www.ufmcpueblo.com)
ilustrasi. (www.ufmcpueblo.com)

MALANGVOICE – Indonesia baru saja berduka. Ya, Ibu Negara yakni istri dari Presiden RI ke-6, Ani Yudhoyono meninggal dunia yang disebabkan oleh kanker darah.

Kanker hematologi atau yang dikenal sebagai kanker darah adalah kanker yang mempengaruhi produksi dan fungsi sel darah. Sebagian besar kanker darah dimulai dari sumsum tulang di mana darah diproduksi.

Kanker berawal ketika sel-sel di dalam tubuh mulai tumbuh tidak terkendali. Kanker darah adalah jenis kanker yang menyerang produksi dan fungsi sel darah normal dalam tubuh.

Dilansir dari laman Healtyline, jenis kanker darah yang paling umum adalah leukimia, limfoma, dan myeloma.

Namun ternyata, jenis kanker ini menyerang bagian darah, memunculkan gejala serta membutuhkan pengobatan yang berbeda.

1. Leukimia

Leukimia merupakan kanker darah yang menyerang sumsum tulang. Sehingga tidak lagi mampu untuk memproduksi cukup sel darah putih leukosit untuk melawan infeksi.

Bahkan, sel kanker leukimia juga merusak dan menghancurkan leukosit yang sudah ada dalam tubuh. Penderitanya akan lebih rentan kena infeksi dan peradangan yang sangat sulit sembuhnya.

Kemudian, jenis kanker ini dibedakan menjadi dua sesuai dengan perkembangannya yang cepat serta jenis sel darah putih yang diserang. Perbedaannya yakni akut dan kronis. Leukemia kronis jauh lebih berbahaya dan sulit diobati.

Perlu diwaspadai, kanker darah satu ini sulit dideteksi karena tidak memiliki ciri khas. Namun, pada umumnya dapat diwaspadai dengan tanda-tanda ini:

  • Anemia
  • Sering perdarahan seperti memar, mimisan, atau gusi berdarah karena darah sulit membeku
  • Mudah jatuh sakit karena infeksi
  • Nyeri sendi atau di area tulang belakang
  • Nafsu makan dan berat badan menurun drastis
  • Berkeringat berlebih di malam hari

2. Myeloma

Myeloma adalah jenis kanker yang terbentuk oleh sel plasma ganas. Sel plasma menghasilkan antibodi (immunoglobulin) yang membantu tubuh menyerang dan membunuh kuman. Sel plasma normal ditemukan di dalam sumsum tulang dan merupakan bagian sistem imun yang penting.

Beberapa gejala kanker darah myeloma di antaranya:

  • Anemia
  • Sering mengalami perdarahan dan memar
  • Gangguan tulang dan kalsium
  • Rentan mengalami infeksi
  • Gangguan atau kerusakan ginjal
  • Kaki bengkak

3. Limfoma

Kanker darah limfoma berkembang pada limfosit, tipe sel darah putih yang berperan untuk melawan infeksi. Kanker jenis ini juga memengaruhi kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang, dan bagian lain dari tubuh. Limfosit yang tidak normal dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh Anda.

Kanker darah limfoma dibagi lagi menjadi dua, yakni limfoma non-Hodgkins dan limfoma Hodgkins. Berikut gejala kanker Limfoma:

  • Adanya tonjolan di bawah kulit, selangkangan, leher, atau ketiak
  • Demam disertai menggigil
  • Batuk terus menerus
  • Sesak napas dan nyeri dada
  • Gatal-gatal di seluruh tubuh
  • Keringat berlebih di malam hari
  • Sakit perut, punggung, atau nyeri tulang
  • Selalu merasa lemah, lesu, dan tidak bersemangat
  • Berat badan turun drastis tanpa alasan jelas hingga nafsu makan menurun
  • Muncul darah dalam tinja atau muntah
  • Haid dengan volume darah yang berlebihan

Bahkan penyakit ini terbilang sangat berbahaya dan jarang terjadi. Risiko manusia yang mengidap penyakit ini dapat meningkat pada pria berusia 60 tahun atau lebih yang kelebihan berat badan atau punya daya tahan tubuh lemah karena penyakit seperti rematik, lupus, HIV/AIDS, atau hepatitis C.

Risiko seseorang juga dapat meningkat jika ada riwayat kanker yang sama dalam silsilah keluarganya.

Setiap pengobatan untuk kanker darah tergantung pada jenis kanker, penyebaran kanker, usia dan kesehatan pasien secara keseluruhan, serta resepon pasien terhadap pengobatan.

Apabila Anda terdeteksi kanker darah, Anda dapat mengobatinya di rumah dengan cara Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi kanker darah adalah:

  • Olahraga teratur
  • Gaya hidup sehat
  • Hindari herbisida, pestisida, dan insektisida
  • Hindari paparan radiasi
  • Makan makanan sehat dan minum banyak air
  • Minum obat sesuai anjuran dokter

(Hmz/Aka)