Media Diharapkan Mampu Berkontribusi Positif Dalam Pengembangan Bangsa

Sri Untari saat mendapat kalungan rangkaian bunga. (Toski D).
Sri Untari saat mendapat kalungan rangkaian bunga. (Toski D).

MALANGVOICE – Wartawan atau pekerja media saat ini diharap mampu berkontribusi positif dalam pengembangan bangsa dan negara. Hal itu dikatakan Sri Untari di peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan hari ulang tahun (HUT) ke 74, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Minggu (9/2).

“Saya rasa dalam usia ke-74 , wartawan/media diharapkan mampu berkontribusi positif dalam pengembangan bangsa dan negara. Saya kira diusia ini media sangat matang dan bijaksana,” ungkap Sri Untari, saat ditemui awak media di Panti asuhan Babussalam, Singosari.

Menurut Untari, dengan peringatan HPN ini saatnya semua pihak membangun harmonisasi antara media, pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat, supaya dapat menjaga keutuhan Indonesia agar tetap kokoh dalam situasi global seperti sekarang ini, baik kesehatan, ekonomi dan lain-lainnya.

“Yuk kita bersama-sama bersinergi. ini yang saya inginkan agar Indonesia kuat menghadapi kondisi seperti sekarang ini,” ucapnya.

Jika sinergitas terjalin dengan baik, lanjut Untari, situasi negara dapat terjaga. Ia mencontohkan, seperti di Negara Belanda, disana (Belanda, red) keberadaan napi di penjara saat ini sudah habis (kosong) karena pemerintah sukses melakukan pendekatan humanistik.

“Di Belanda Lapas hampir tutup, karena napinya habis. Banyak napi yang akhirnya insaf dan tobat. Jika pendekatan tepat, masyarakat dan media menjadi motivasi dan mendorong semua pihak berbuat baik, maka kondisi tersebut tidak mustahil bisa terjadi di Indonesia,” terangnya.

Untuk itu, tambah Untari, dirinya berharap, media tidak terlalu mengekspos berita negatif, semisal begal dan pemerkosa, blow-up yang positif-positif atau keberhasilan. Jadilah media yang bersifat motivasi, edukatif, dan prestasi.

“Saya kepingin supaya media tidak over memuat berita seperti begal dan pemerkosaan. Karena ternyata hal ini menimbulkan dampak trauma di masyarakat. Termasuk saya pribadi menjadi takut akan keselamatan anak perempuan mau pergi ke mana jadi khawatir terjadi sesuatu. Jadilah media yang bisa menjadi kontributor yang baik bagi urusan pengembangan negara dalam menjaga, dan beri sumbangsih positif konstruktif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.(Der/Aka)