Mbois Pol! Arek Malang Juarai Kompetisi Film di Singapura

Tim Hisstory Film saat menerima hadiah. (Istimewa)
Tim Hisstory Film saat menerima hadiah. (Istimewa)

MALANGVOICE – Lagi-lagi film pendek karya sineas muda Indonesia menorehkan prestasi membanggakan. Dua film pendek buatan sineas muda Indonesia bertajuk Chick-Chick dan Sowan menang di kompetisi berskala regional 5-Min Video Challenge, yang diselenggarakan di Sofitel Hotel, Singapura, Rabu (22/11).

Masing-masing mendapat grand prize senilai 30.000 dollar AS (Rp 404 jutaan) dan 15.000 dollar AS (Rp 202 jutaan). Film Chick-Chick sebagai juara pertama, dan Sowan juara kedua sekaligus menjadi pilihan terfavorit para voters. Adapun penyelenggara lomba adalah anggota Singtel Group, mencakup Singtel, Telkomsel, Optus, Airtel, AIS, dan Globe.

Film Sowan merupakan karya 10 anak muda asal Malang yang tergabung dalam rumah produksi (Production House) Hisstory Film dan di sutradarai pemuda asal Kota Batu, Destian Rendra.

“Kami ingin memperlihatkan realita sosial yang terjadi di pasar, antara petani, pengepul, dan penjual. Di tengah situasi seperti itu, kami memperlihatkan seperti apa sosok pemimpinnya. Lokasinya sendiri di kampung saya, di Batu, Jawa Timur,” kata Destian menjelaskan kepada MVoice, Minggu (26/11).

Tim produksi Sowan sudah dua kali mengikuti 5-Min Video Challenge. Tahun lalu karya mereka berjudul Rotasi juga menang di kancah nasional maupun regional. Menurut Destian Rendra, kompetisi yang digelar Singtel Group membuatnya ketagihan.

“Lomba ini addicting, bukan cuma dari segi hadiahnya tapi juga experience-nya. Kami ketemu juri-juri yang hebat dan filmmaker dari berbagai negara. Kami jadi terdorong untuk terus berkarya. Rencananya kami ingin buat film yang bisa kami ikutkan festival seperti Cannes dan kalau bisa film yang bisa diputar di bioskop,” tutup Destian.

Tercatat ada 200 film pendek yang ikut lomba di Indonesia. Para juri disebut-sebut kebingungan menentukan perwakilan Tanah Air untuk unjuk gigi di Singapura, sebab karya-karya yang masuk digarap dengan serius. Penilaian diutamakan pada teknis, nilai moral dan estetika film.(Der/Aka)