Masyarakat Mangliawan Angkat Bicara Soal Pengelolaan Air Wendit

Polemik Sumber Air Wendit

Pelaksanaan pemasangan papan peringatan oleh Satpol-PP Kabupaten Malang. (Istimewa).

MALANGVOICE – Warga desa Magliawan, Pakis berencana menggelar aksi damai dalam waktu dekat. Aksi ini buntut pengelolaan sumber air Wendit.

Massa akan menagih janji Pemkot Malang, dalam hal ini PDAM yang akan memberikan kontribusi kepada masyarakat desa setempat soal air bersih.

Presidium Forum Pemuda Nahdliyin Kabupaten Malang Zulham Mubarok, yang mengadvokasi warga Mangliawan dalam persoalan ketidakadilan perlakuan PDAM Kota Malang, mengatakan, dengan adanya pemanfaatan sumber air Wendit tersebut menimbulkan efek eksploitasi yang membuat debit air dalam setiap harinya mengalami penurunan.

“Turunnya debit air itu dirasakan masyarakat sekitar sumber air Wendit. Mereka biasanya menyewakan ban untuk wisatawan, saat ini tidak bisa lagi karena dangkal,” ungkapnya.

Selain itu, pihak PDAM Kota Malang terkesan tebang pilih untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat Desa Mangliawan. Karena antara warga dusun satu dengan lainnya mendapat perlakuan yang berbeda.

“Ada warga dusun yang memang digratiskan untuk air bersih. Sedangkan dusun lainnya tidak. Ini kalau dibiarkan terus akan berujung konflik,” ulasnya.

Zulham menjelaskan, saat ini lingkungan di area tempat wisata Wendit mengalami berbagai kerusakan lingkungan. Hal itu diduga berdampak dari salahnya pengelolaan air sumber selama bertahun-tahun. “Saat ini kondisinya sudah tidak rindang lagi. Monyet-monyet di Wendit sudah berkurang,” pungkasnya.

Seperti diketahui, PDAM Kota Malang hanyalah pemegang izin pengusahaan air tanah yang diikat dengan adanya perjanjian kerja sama (PKS) antara pemkab Malang dengan Pemkot Malang terkait Sumber Air Wendit.

Perjanjian tersebut sesuai kesepakatan, seharusnya dalam tiap tiga tahun sekali dilakukan adendum (pembaruan klausul kerja sama). Namun, hal tersebut tidak dilaksanakan oleh Pemkot Malang. Bahkan, sejak berakhirnya perjanjian di tahun 2016 lalu.

Angka kontribusi PDAM Kota Malang yang memakai sumber air Wendit pun jauh dari kebijakan Kementerian PUPR. Padahal harga normal air per meter kubik adalah Rp 1.500. Tapi, PDAM Kota Malang hanya membayar Rp 80 per meter kubik. Justru PDAM Kota Malang menjual air kepada warga Kota Malang seharga Rp 3.200 hingga Rp 5.100 per meter kubik. (Der/Ulm)