MALANGVOICE- Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang menandai usia ke-51 dengan langkah besar. Mengusung tema “51nergi untuk Kemajuan”, perusahaan daerah ini menegaskan arah baru melalui penguatan sinergi Malang Raya sekaligus komitmen nyata pada gerakan hijau dan keberlanjutan lingkungan.
Puncak peringatan HUT ke-51 yang digelar Kamis (18/12) menjadi momen bersejarah. Untuk pertama kalinya sejak berdiri, acara dihadiri lengkap tiga kepala daerah Malang Raya, yakni Wali Kota Malang, Bupati Malang, dan Wakil Wali Kota Batu, bersama jajaran direksi BUMD Air Minum se-Malang Raya.
Tugu Tirta Siaga Penuh Hadapi Risiko Kebocoran Pipa Akibat Proyek Drainase Soekarno-Hatta
Direktur Utama Perumda Tugu Tirta, Priyo Sudibyo, menyebut kehadiran para pimpinan daerah tersebut sebagai simbol kuat kesatuan visi lintas wilayah dalam memperkuat pelayanan air minum.
“Ini menjadi penegasan bahwa pelayanan air minum tidak bisa berdiri sendiri. Diperlukan sinergi dari hulu hingga hilir, lintas batas wilayah,” ujarnya.
Menurut Priyo, usia ke-51 menjadi fase pendewasaan Tugu Tirta dalam memaknai kemajuan. Tidak hanya soal teknologi dan inovasi layanan, tetapi juga kesadaran lingkungan sebagai pilar utama keberlanjutan.
“Di era modern, kemajuan tidak hanya diukur dari teknologi, tetapi juga dari tanggung jawab terhadap lingkungan,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan pentingnya sinergi antardaerah dalam momentum HUT ke-51 Tugu Tirta. Ia mengucapkan selamat sekaligus mengapresiasi berbagai prestasi dan peningkatan kinerja pelayanan perusahaan daerah tersebut.
“Selamat ulang tahun ke-51 untuk Perumda Tugu Tirta. Prestasinya banyak dan pelayanannya juga semakin baik. Ini menjadi momen bersejarah karena sinergi Malang Raya terjalin penuh, sesuai dengan tema sinergi untuk kemajuan,” ujarnya.
Wahyu mengakui, pemenuhan kebutuhan air bersih Kota Malang hingga kini masih sangat bergantung pada Kabupaten Malang dan Kota Batu sebagai daerah sumber air.
“Suplai air bersih Kota Malang masih berasal dari beberapa titik sumber di Kota Batu dan Kabupaten Malang. Karena itu, sinergi antarwilayah tidak bisa ditinggalkan,” katanya.
Ia pun menegaskan agar kerja sama lintas daerah tersebut terus diperkuat dan berkelanjutan. Di sisi lain, Wahyu meminta manajemen Tugu Tirta terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Pelayanan harus terus ditingkatkan. Keluhan masyarakat harus ditekan dan ditangani dengan baik, karena itu menjadi indikator penting dalam penilaian kinerja,” pungkasnya.
Semangat “menjaga air berarti menjaga kehidupan” diwujudkan melalui rangkaian kegiatan bertema hijau. Dimulai dengan 51Green Challenge pada 4 Desember 2025, Tugu Tirta mendorong pengurangan sampah plastik lewat gerakan internal Mbois Bawa Tumbler.
Penguatan sinergi regional dilanjutkan melalui program 51nergi Malang Raya pada 11 Desember 2025, berupa pelatihan implementasi Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) bagi BUMD Air Minum se-Malang Raya. Kegiatan ini menegaskan peran Tugu Tirta sebagai pusat pembelajaran dan penggerak mutu layanan air minum regional.
Komitmen menjaga sumber air juga diwujudkan lewat Ekspedisi 51nergi pada 13 Desember 2025. Kegiatan menyusuri daerah tangkapan air yang disertai aksi bersih sampah plastik ini menegaskan bahwa keberlanjutan layanan air minum tidak bisa dilepaskan dari kelestarian alam di wilayah hulu.
Tak berhenti di situ, Tugu Tirta akan menggelar Sinergi Mbois Movement dengan tagline “Mbois Bawa Tumbler” di kawasan Car Free Day Ijen pada 28 Desember 2025. Kegiatan ini melibatkan masyarakat luas untuk membiasakan penggunaan tumbler dan mengurangi sampah mikroplastik.
Komitmen hijau tersebut juga mendapat dukungan para pemangku kepentingan yang mengirimkan bibit pohon ke Perumda Tugu Tirta sebagai simbol kolaborasi menjaga keberlanjutan sumber air bagi generasi mendatang. Bahkan, pada puncak HUT ke-51, Tugu Tirta memilih tidak menerima karangan bunga sebagai bentuk konsistensi terhadap nilai ramah lingkungan.(der)