Mantan Manager Kompetisi AFC Beri Saran Arema Kelola Stadion Sendiri

Logo Arema FC. (Istimewa)

MALANGVOICE – Mantan Manager Kompetisi AFC, Mohd Saifudin Abu Bakar, memberi saran kepada Arema FC agar bisa lebih cepat pulih dan bangkit dari Tragedi Kanjuruhan.

Hal itu diungkapkan Saifudin Abu Bakar saat rapat virtual bersama manajemen Arema FC beberapa waktu lalu.

Saran yang disampaikan antara lain soal pengelolaan stadion, tujuan untuk memastikan bahwa sistem pengelolaan pertandingan berjalan sesuai dengan regulasi dan sistem pengamanan.

Baca Juga: Kepala PN Malang Kenalkan Aplikasi e-Berpadu

Selain Memilih Ketua Baru, Agenda Musorkot Bahas Persiapan Porprov 2023

“Sebenarnya kalau mau, tapi memang membutuhkan biaya yang besar. Arema FC bisa melakukan ‘take over’ stadion. Tujuannya adalah bisa melakukan kontrol sepenuhnya terhadap sistem pengelolaan pertandingan di stadion termasuk sistem pengamanannya,” katanya.

Pasca-tragedi Kanjuruhan, Arema FC dikenai sanksi larangan bermarkas di Stadion Kanjuruhan sampai kompetisi selesai. Ini berarti Singo Edan harus mencari stadion lain dengan jarak 250 km dari Malang.

Saat hukuman tersebut nantinya berakhir, Arema FC memang bisa saja masih belum bisa menggunakan Stadion Kanjuruhan. Sebab, rencananya stadion milik Pemkab Malang tersebut akan direnovasi pada 2023 mendatang. Otomatis Arema FC harus menggunakan opsi stadion lain untuk dijadikan home base.

Berkaitan dengan saran untuk melakukan take over stadion tersebut, manajemen Arema FC menyatakan bahwa hal itu bisa saja menjadi referensi terkait langkah Arema FC kedepan.

“Kami sangat berterimakasih atas saran dan masukan yang diberikan di fase pemulihan Arema FC ini, banyak hal yang diluar dugaan yang bisa menjadi referensi kedepan seperti apa langkah yang harus dilakukan oleh Arema FC,” ungkap manajer International Affair Arema FC, Fuad Ardiansyah.

Di satu sisi, Fuad menyatakan bahwa opsi take over stadion bisa jadi akan memberikan nilai plus pada Arema FC, selain untuk mengelola sistem pertandingan juga mampu memenuhi salah satu aspek yang menjadi sarat club licensing yakni infrastruktur.

“Harapannya memang begitu, tapi kami akan melakukan komunikasi dan diskusi terkait hal ini,” jelas Fuad.(der)