MALANGVOICE – Manajemen Arema FC meminta maaf atas ricuhnya laga saat menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Minggu (15/4) malam.
“Kami manajemen meminta maaf atas banyaknya korban buntut dari kericuhan pertandingan tadi malam. Ini situasi yang tidak diinginkan,” kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
Menurut Sudarmaji, suporter yang masuk ke dalam lapangan didasari banyak hal. Termasuk keputusan wasit Handri Kristanto. Serta kartu merah yang diterima Dedik Setiawan.
“Pelanggaran Atayev hingga terjadi gol kedua Persib itu memicu gerakan Aremania,” katanya.
Saat itu kedudukan unggul bagi Persib dengan skor 1-2. Meski Arema bisa membalas dan menyamakan kedudukan pada menit 87 dari gol Balsa Bozovic, namun beberapa menit kemudian Dedik Setiawan menerima kartu merah karena dinilai melakukan pelanggaran kepada Ardi Idrus.
“Kemudian keadaan tidak terkontrol ketika Dedik dikartu merah, setelah itu terjadi sepakan pojok dan mulai ada yang masuk ke lapangan,” lanjutnya.
Suporter yang masuk ke dalam lapangan membuat para pemain dan wasit segera diamanahkan ke dalam ruang ganti. Pertandingan pun langsung dihentikan pada menit 90+2.
Amarah suporter ini juga berlangsung cukup lama hampir sekitar satu jam sebelum benar-benar diamankan petugas. Namun, tercatat ada lebih dari 120 korban yang harus dirawat karena kebanyakan terkena gas air mata maupun terinjak-injak.
Mengenai kejadian itu, manajemen Arema FC akan segera mengirim kronologis sejak awal ke PT LIB. Kepada korban, manajemen pun mengaku akan bertanggung jawab.
“Kami akan laporkan secara objektif termasuk keputusan wasit. Hingga kronologis masuknya suporter ke lapangan. Malam kemarin korban langsung dihandle manajemen dan panpel,” tandasnya. (Der/Ery)