MALANGVOICE – Malang Autism Summit (MAS) 2024 resmi dimulai pada Rabu (3/10). Event bertajuk “Menciptakan Perubahan Positif Melalui Pribadi yang Tegas dan Aksi Komunitas” ini dihadiri 3.000 peserta di Malang Creative Center (MCC).
Clinical Director Penawar Special Learning Center Malaysia Dr Ruwinah Abdul Karim, membuka MAS 2024 sekaligus memberikan pesan kepada seluruh peserta.
Pesan itu tak lain agar semua pihak memberi perhatian kepada anak-anak yang mengalami autisme.
“Mereka hanya meminta cinta dan penerimaan, namun seringkali dunia memberi sedikit dari yang pantas mereka dapatkan. Bayangkan seorang anak yang menggenggam erat tangan ibunya dengan penuh kepercayaan,” katanya.
Beberapa materi akan disajikan MAS 2024 sampai 5 Oktober nanti, antara lain Konferensi Umum, kemudian, Workshop/Lokakarya. Seminar dan lokakarya ini akan menghadirkan para pakar internasional dan lokal, termasuk akademisi, peneliti, aktivis dan pembuat kebijakan.
Selanjutnya Training/Pelatihan bersama para pakar yang difokuskan untuk membekali para pendidik dengan keterampilan dan strategi untuk mendukung anak anak autisme di lingkungan pendidikan.
Terakhir, Screening yakni pemeriksaan autisme gratis untuk anak anak. Kelima, Pameran Dagang yang menampilkan produk dan layanan terbaru di bidang perawatan autisme.
Terkait screening, Ruwinah menjelaskan orang tua harus paham ciri-ciri anak mengalami autisme. Biasanya, kondisi anak autimse bisa diketahui pada 18 bulan.
Tingkatkan Target PHBS Dimulai dari Lingkungan Rumah Tangga Sehat
“Pada umur itu sudah kelihatan ciri-cirinya, dan baru bisa diagnosa waktu 2 tahun,” jelasnya.
Ia berharap MAS 2024 ini bisa membantu pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk memberikan perhatian khusus kepada anak-anak autism.
“Sebagai masyarakat dari edukasi semua harus fokus sediakan fasilitas dan regulasi anak berkebutuhan khusus,” tandasnya.(der)