MALANGVOICE – Usai proses rekapitulasi hasil perolehan suara Pemilu di tingkat Kabupaten Malang, namun perebutan kursi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang mulai memanas, pasalnya berdasarkan hasil rekapitulasi tersebut, ada dua partai politik (parpol) yang sama-sama memperoleh 12 kursi yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC PDI P Kabupaten Malang, Darmadi angkat bicara.
Darmadi menjelaskan, dengan persamaan perolehan kursi tersebut, pihaknya optimis jika partai PDIP kembali menduduki kursi pimpinan DPRD Kabupaten Malang.
“Kami optimis bisa menduduki kursi Ketua Dewan, walau perolehan kursi sama dengan PKB, karena secara agregat jumlah perolehan suara kami masih unggul dari PKB,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil rekap yang dihimpun oleh DPC PDIP Kabupaten Malang, lanjut Darmadi, di Kabupaten Malang, pihakanya berhasil memperoleh 330.977 suara. Sedangkan berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang, PKB meraih 290.045 suara. Meskipun ada dapil yang belum maksimal dalam perolehan suara.
“Kalau jumlah kursi yang didapat sama maka dilihat dari jumlah pemilih, jadi dipastikan PDIP lebih unggul. Walau ada beberapa dapil yang tidak bisa kami maksimalkan meskipun jumlah perolehan suaranya banyak, karena sekarang sistemnya pakai sainte legue jadi hasilnya kurang maksimal,” jelasnya.
Dari 12 kursi tersebut, tambah Darmadi, pihakanya memastikan ada 7 orang incumbent yang menduduki Kursi dewan, seperti Hari Sasongko, Tutik Yuniarni, Sih Purwaningtyastuti, Didik Gatot Subroto, Sumai, dan Busilan, serta Darmadi sendiri.
“Tujuh orang wajah lama ini dipastikan kembali menjadi wakil rakyat Kabupaten Malang hingga lima tahun ke depan. Sementara 5 kursi sisanya bakal ditempati oleh wajah baru,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Malang yang juga merupakan politikus partai PKB Muslimin mengatakan, pihakanya tetap optimistis jika partainya memiliki harapan untuk menduduki kursi tertinggi di legislatif.
“Kami ikuti proses sesuai dengan mekanisme yang ada saja, tapi kami tentu tetap optimis bisa mendapatkan hasil yang terbaik,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)