Mahasiswi Asal Malang Tewas Tenggelam di Danau Trebgaster Jerman

MALANGVOICE – Mahasiswi asal Malang, Shinta Putri Dina Pertiwi yang sedang menempuh kuliah di Universitas Bayreuth, Jerman dilaporkan tewas tenggelam di Danau Trebgaster, Bavaria.

Jenazah bisa diangkat dari dalam danau pada Kamis (9/8) malam waktu setempat.

Shinta yang beralamat di Bandulan gang 12, Sukun, Kota Malang ini mengambil jurusan kedokteran di Jerman dan melanjutkan kpnsentrasi ke jurusan forensik. Ia salah satu siswa berprestasi yang mendapat beasiswa ke sana.

Menurut laporan dari media Jerman, Neue Presse Coburg, Shinta dilaporkan hilang sejak Rabu (8/8) oleh dua orang temannya yang pergi bersama ke danau di dekat kampus.

Pada sore hari, Shinta tidak bisa ditemukan teman-temannya sehingga melapor ke pengawas danau untuk dibantu mencari.

Pencarian terus dilakukan hingga tengah malam, sebanyak 100 personel tim rescue BRK, DLRG, Wasserwacht dan pemadam kebakaran serta polisi setempat pun dikerahkan. Meski dengan alat canggih seperti deteksi sonar, deteksi panas hingga kapal selam mini, namun jasad Shinta belum bisa ditemukan. Akhirnya pencarian tersebut harus terhenti pada Kamis pukul 01.00 setempat.

Pagi harinya, tim operasi kembali melanjutkan pencarian. Tim kesulitan mencari korban karena luasnya danau dengan panjang 680 meter dan lebar 220 meter tersebut. Belum lagi kedalamannya lebih dari empat meter.

Namun upaya keras tim penyelamat itu membuahkan hasil setelah menemukan korban sekitar 30 meter dari darat. Korban kemudian dievakuasi dan diselidiki polisi setempat.

Saat ini jenazah Shinta masih disemayamkan di rumah duka di kawasan Kumbalch. Autopsi rencananya dilakukan awal pekan depan, tepatnya Senin (13/8).

Ibu korban, Umi Salamah, mengaku sudah mendapat kabar itu sejak Jumat pagi kemarin. “Saya dapat kabar dari temannya, kemudian dihubungi juga dari KJRI di sana,” katanya saat ditemui di rumahnya, Minggu (12/8).

Sebagai orangtua, Umi tak mengira anaknya itu tenggelam di danau. Padahal, Shinta dikenal sebagai anak yang hobi berenang. “Belum tahu, polisi tidak memberikan informasi sebelum autopsi,” lanjutnya sambil menyalami tamu yang terus berdatangan ke rumahnya.

Ia berharap, anak kedua dari tiga bersaudara ini segera bisa dipulangkan dan dimakamkan di Malang.(Der/Aka)