Mahasiswa Unitri Bawakan Rekayasa Teknologi Pirolisis di Monev

Foto bersama tim PKM Unitri dalam acara MONEV. (Ach Muzayyin).
Foto bersama tim PKM Unitri dalam acara MONEV. (Ach Muzayyin).

MALANGVOICE – Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) mengusung teknologi rekayasa pipa penghubung kondensor sebagai alat reaktor pirolisis untuk pengembangan kualitas asap cair, dalam acara Monitoring & Evaluasi Eksternal (Monev) program kreativitas mahasiswa (PKM) yang berlangsung di Gedung Fakultas Ilmu Pendidikan UM, Rabu (18/7).

Asap cair dihasilkan dari limbah pertanian bambu yang dibakar tanpa oksigen atau yang disebut proses pirolisis. Fokus utama dari penelitian tersebut adalah kualitas kinerja pipa penghubung kondensor pada alat reaktor pirolisis untuk menghasilkan kualitas asap cair terbaik.

“Kami mencoba mencari cara untuk kinerja yang optimal pada proses pirolisis hingga menghasilkan asap cair yang bermutu,” tutur Lady Dian Ridolf ketua tim PKM.

Lady mengatakan dalam penelitiannya menggunakan tiga variabel pipa penghubung kondensor pada alat rekator pirolisis.

Teknologi reaktor pirolisis karya mahasiswa Teknik Kimia Unitri. (istimewa).
Teknologi reaktor pirolisis karya mahasiswa Teknik Kimia Unitri. (istimewa).

“Masing-masing dari pipa penghubung itu mengahasilkan rendemen atau banyaknya asap cair yang dihasilkan, maka dari itu dapat ditentukan kinerja alat yang optimal hingga menghasilkan kualitas asap cair terbaik,” imbuh Lady.

Sedangkan manfaat dari asap cair tersebut sebagai bahan tambahan pengawet alami baik itu dari pangan atau non pangan.

“Selama ini masyarakat resah dengan pedagang makanan yang menggunakan bahan pengawet berbahaya, seperti boraks dan formalin, tapi sejauh ini pedagang tetap menggunakan bahan pengawet berbahaya tersebut meski sudah dilarang oleh BBPOM. Maka dari itu teknologi asap cair sebagai bahan pengawet alami dan aman untuk digunakan masyarakat,” pungkas Tio salah satu tim PKM tersebut.(Der/Ak)