MALANGVOICE – Aksi demonstrasi di Papua imbas dugaan kabar bohong dari Kota Malang. Merespon itu, mahasiswa asal Papua ikut menyuarakan pesan damai di Simpang Balapan, Jumat (23/8).
Perwakilan mahasiswa asal Timika Papua, David Cristian mengatakan, bahwa perlakuan warga Kota Malang baik – baik saja. Ia menepis kabar yang beredar di masyarakat Papua, bahwa terjadi suasana yang mencekam dan mengancam keselamatan mahasiswa asal Papua.
“Masih banyak orang Malang yang lebih baik. Saya sudah sampaikan kepada keluarga saya di Papua dan meyakinkan mereka bahwa orang Malang tidak seburuk realita yang terjadi,” kata David kepada awak media.
Ia juga berpesan, agar seluruh mahasiswa asal Papua yang ada di Indonesia tentang tujuan utama mereka, yakni kuliah.
” Kita harus menekuni itu jangan sampai berbuat hal-hal yang dapat mengganggu keresahan masyarakat setempat,” katanya.
Sementara itu, Ketua GMNI Malang Raya Rachmat Arief Budiman mengatakan, ratusan pemuda yang tergabung dalam gerakan Malang Tunggal Ika ini menjawab peredaran berita hoaks terkait kondisi Malang Raya yang tidak ramah bagi pelajar dan mahasiswa. Para pemuda yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia itu juga menanam Pohon Perdamaian di areal taman Monumen Hamid Rusdi.
“Ini merupakan bagian dari bakti anak bangsa untuk negeri. Indonesia Tersenyum merupakan gerakan merawat kebhinekaan dengan cara kami ala anak muda, ” ujarnya.
Acara tersebut digagas oleh berbagai unsur pemuda di Malang Raya yang tergabung dalam Gerakan Malang Tunggal Ika. Beberapa komponen itu antara lain, Himpunan Mahasiswa islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Jaringan Satu lndonesia (JSI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMH), KNPl, GP Ansor, dan gabungan organisasi daerah mahasiswa se -Malang Raya dan masyarakat Malang Raya.
“Kami juga mengundang perwakilan mahasiswa Papua yang berada di Malang Raya untuk bergabung,” sambung dia.
Ketua HMI Cabang Malang Raya, Sutriyadi menambahkan, bahwa kegiatan ini digagas untuk merekatkan kembali tali silaturahmi diantara para pemuda. Perwakilan pemuda dari berbagai daerah di Indonesia yang ada di Malang itu juga dikenalkan dengan tradisi Malang yakni makan bersama dalam satu nampan alias barikan.
“Malang Tunggal lka juga akan menjadi forum silaturahmi yang akan terus eksis dan menjaga keberagaman di Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu,” pungkasnya.(Hmz/Aka)