MALANGVOICE – Ketua Komite Pusat Serikat Pekerja Buruh Indonesia (SPBI), Lutfi Chafied, meminta Disnaker Pemkab Malang memberi perlindungan pada buruh.
“Para buruh di bidang industri mulai gelisah, harus secepatnya ada solusi terhadap masalah ini,” kata Lutfi Chafied, dalam pertemuan dengan Disnaker, Kamis (1/10), beberapa menit lalu.
Pertemuan SPBI dengan Disnaker Pemkab Malang terkait demo buruh PT Surya Sentra Sarana (SSS) Singosari. Pertemuan sangat pernting, karena kondisi melemahnya rupiah berpotensi pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan meningkat.
Menurut Lutfi, saat ini 30 persen buruh di-PHK, terutama buruh di bidang industri. Bukan hanya buruh industri yang gelisah, tapi kegelisahan juga dirasakan buruh garment. Perusahaan konveksi itu rentan PHK, lantaran daya beli dan permintaan melemah.
Ia juga meminta proses mediasi tidak dibatasi waktu. Meskipun dalam proses mediasi dibatasi satu bulan. “Alasan kami karena kerap kali perusahaan tidak hadir saat proses mediasi,” papar tokoh buruh Kabupaten Malang ini.
Karena itu, dalam aksi yang dilakukan buruh PT Surya Sentra Sarana (SSS) dinilai Lutfi hal wajar. “Ada PHK sepihak dari perusahaan, buruh juga minta Disnaker segera memberikan jalan keluarnya,” tuturnya.-