MALANGVOICE– Rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2024 yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu pada 3 November lalu, ditutup dengan ‘Gathering Insan Kesehatan’ pada Jum’at malam (23/11). Bersamaan dengan acara puncak HKN 2024, Dinkes Batu turut meluncurkan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP).
Peluncuran ditandai dengan penekanan sirine oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, Sekretaris Daerah, Zadim Effisiensi, Pj Ketua TP PKK Dwi Mardiana Aries Agung, dan Ketua DWP Aini Zadim Effisiensi serta Kepala Dinkes Kota Batu, Aditya Prasaja.
MPM Honda Jatim dan Yayasan AHM Salurkan Bantuan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki NTT
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai dalam kegiatan ini menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh rumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan, yang selama satu bulan ini bekerja keras untuk memperingati HKN 2024 dan mendedikasikan bulan November sebagai bulan kesehatan yang turun langsung untuk melayani masyarakat.
“Saya tahu betul bagaimana kontribusi rumah sakit, dokter dan perawat untuk melayani kesehatan masyarakat karena sering turun langsung ke lapangan. Terima kasih juga kepada lurah dan kepala desa karena selalu tanggap dan responsif dan langsung berkoordinasi dengan puskesmas dan puskesmas pembantu ketika ada masyarakat yang perlu pertolongan medis,” kata Aries.
Lebih lanjut, Aries menekankan pentingnya penguatan kolaborasi seiring dengan diluncurkannya ILP. Hal ini supaya dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, ILP bukti komitmen Pemkot Batu terus berinovasi memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
“Dengan pendekatan yang lebih terintegrasi, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat KWB,” lanjut Aries.
Dalam kesempatan ini, Pj. Aries didampingi Pj. Ketua TP PKK juga menyerahkan 43 penghargaan untuk pemerintah desa, rumah sakit dan insan kesehatan yang berkomitmen penuh untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kota Batu.
“Dengan kolaborasi dan sinergi serta komitmen semua pihak, kualitas kesehatan terus meningkat. Penghargaan ini adalah sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi yang nyata dan membawa dampak signifikan untuk masyarakat,” lanjut Aries.
Sementara itu, Kepala Dinkes Batu, Aditya Prasaja mengatakan, Gathering Insan Kesehatan salah satu wujud apresiasi kepada insan kesehatan se Kota Batu. Karena peran mereka sangat besar dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Serta diharapkan nantinya dapat mensukseskan program ILP.
Ia mengatakan, Kota Batu telah siap menjalankan ILP yang telah dilaksanakan di 3 puskesmas, puskesmas pembantu dan posyandu. Pihaknya juga telah menyusun strategi ILP 2025. Di antaranya, dukungan regulasi dan anggaran, peningkatan kapasitas dan kualitas SDM kesehatan, pemenuhan sarpras. Termasuk juga menambah jumlah dokter di seluruh puskesmas Kota Batu agar bisa memenuhi rasio minimal BPJS Kesehatan. Yakni satu dokter berbanding 5.000 peserta dalam rangka pemerataan akses layanan kesehatan di faskes tingkat pertama.
“Karena jumlah dokter karena kurang, maka kami menambah 17 dokter serta menambah 1 bidan dan 1 perawat di tiap desa/kelurahan. Guna mengoptimalkan upaya preventif dan promotif kesehatan di desa/kelurahan. Serta menambah kader kesehatan, minimal 2 kader di desa/kesehatan. Selanjutnya para kader akan ditransformasikan menjadi kader ILP,” papar Adit.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pemprov Jatim, Erwin Astha Triyono menegaskan, pemerintah berkomitmen mewujudkan kesehatan kepada masyarakat karena ini salah satu faktor dalam berkontribusi membangun kemajuan bangsa. Baginya, sektor kesehatan tidak bisa dikerjakan secara parsial, namun harus kolaborasi antar semua pemangku kebijakan. Hal ini yang menjadi dasar tema HKN 2024 yakni Gerak Bersama Sehat Bersama.
“Sektor kesehatan tidak bisa diselesaikan Dinas Kesehatan saja. Sangat butuh bantuan antar pemangku kebijakan baik media, TNI/Polri termasuk masyarakat luas. Kolaborasi ini diharapkan terbangun dengan baik di Kota Batu. Sehingga dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat,” ujar dia.
Di sisi lain, bergerak memiliki makna ajakan untuk menggugah kesadaran masyarakat agar beraktivitas olahraga minimal 30 menit sehari. Upaya promotif dan preventif ini harus dikampanyekan secara luas menumbuhkan gerakan hidup sehat. Mengingat saat ini mayoritas jenis penyakit yang ditangani oleh rumah sakit berkutat pada stroke, jantung, diabetes hingga infeksi.
“Menjaga kesehatan lebih baik dari pada sakit. Makanya butuh gerak bersama mengkampanyekan gerakan hidup sehat. Jangan sampai karena pengobatan gratis tapi tidak berusah hidup sehat,” pungkasnya.(der)