Lewat Workshop, FISIP UB Serukan Gerakan Eksklusif Menyusui

Workshop Motivasi ASI bersama dengan narasumber dr. Meralda Nindyasti. (Istimewa)

MALANGVOICE – Saat ini ‘gerakan ASI eksklusif’ menjadi kurang relevan untuk digaungkan. Hal ini terungkap dalam Workshop Motivasi ASI bersama dengan narasumber dr. Meralda Nindyasti dari pusat Laktasi Malang di halaman bekas Pabrik Keramik Dinoyo, Kota Malang, Jumat (10/11).

Sebagai gantinya, ‘gerakan menyusui eksklusif’ lebih bermanfaat untuk digalakkan. Pada gerakan ini, penekanannya sudah bukan lagi tentang konsumsi ASI, tetapi lebih fokus pada proses menyusui ibu pada bayinya.

Meralda menilai, proses menyusui itu yang menjadikan bayi lebih sehat. “Air liur bayi yang menempel pada puting ariola membawa berita tentang kondisi tubuhnya yang terupdate,” ujar dr. Meralda yang juga penggagas Bank ASI Malang.

Berita itu kemudian diolah. Selanjutnya, otak ibu memerintahkan untuk menghasilkan ASI yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Merelda juga menjelaskan bahwa produksi ASI layaknya produksi sebuah produk kue dan seperti proses perbankan.

“Produksi ASI seperti produksi sebuah produk, karena kuantitas ASI akan menyesuaikan kebutuhan dari permintaan konsumen (konsumsi ASI oleh bayi), bahan baku (asupan makanan ibu), serta distributor dan tenaga kerja (berupa enzim penghasil ASI),” tandasnya.

Peningkatan keempat hal tersebut secara otomatis akan meningkatkan kuantitas. Beragam informasi ini menjadi latar belakang digebernya ajang yang dibahas Tim Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB).

Event ini diikuti oleh ibu-ibu menyusui dari RW 3 Kelurahan Dinoyo. Para peserta tampak sangat tertarik dan antusias dengan tema yang diangkat, karena dapat memberikan berbagai wawasan baru yang sangat bermanfaat untuk proses menyusui.

Para ibu diajarkan untuk memahami hakikat menyusui, mulai dari kodrati air susu dengan berbagai karakternya, prosesnya, apa saja yang dianjurkan dan dilarang selama menyusui, serta fakta dan mitos seputar menyusui.

Melalui ajang ini, FISIP UB ingin para ibu menjadi Pahlawan ASI untuk anak-anaknya, serta dapat membagikan ilmu dan pengetahuan baru yang diperoleh dari ahli Laktasi kepada saudara, tetangga, semua yang ada di lingkungan sekitar.(Coi/Aka)